Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Rekomendasi Film Jepang yang Bikin Mewek dan Jadi Teman Rebahan di Rumah (Part 1)

19 April 2020   12:04 Diperbarui: 19 April 2020   19:07 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeran film Little Love Song, sumber: cdjapan.co.jp

A Banana? At This Time of Night?

Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini merupakan perpaduan genre, ada komedinya, ada dramanya, ada romantis-romantisnya. Di awal-awal film, kalian akan banyak tertawa. Tapi menjelang akhir film, mendadak kalian akan dibuat termewek-mewek.

Film yang memiliki judul Jepang Konna Yofuke ni Banana Kayo: Kanashiki Jitsuwa ini bercerita tentang seorang penyintas disabilitas bernama Yasuaki Kano yang kesehariannya menggunakan kursi roda. Ia dibantu oleh relawan-relawan sampai terjalin rasa kekeluargaan di antara mereka.

Cuplikan adegan di film A Banana? At This Time of Night?| Sumber: Midas Productions - Shochiku Co., Ltd via id.japanesefilmfest.org
Cuplikan adegan di film A Banana? At This Time of Night?| Sumber: Midas Productions - Shochiku Co., Ltd via id.japanesefilmfest.org
Pada suatu ketika, Hisashi Tanaka seorang mahasiswa kedokteran yang mana ayahnya seorang direktur rumah sakit menjadi salah satu relawan. Tak hanya Hisashi, kekasihnya Misaki Ando juga menjadi salah satu relawan yang mengurus Yasuaki Kano.

Lambat laun Yasuaki Kano jatuh cinta pada Misaki padahal usia mereka terpaut sangat jauh. Dan Misaki sendiri sudah memiliki kekasih. Misaki adalah seorang pegawai restoran yang berbohong kepada Hisashi kalau dirinya seorang guru.

Hal ini yang membuat hubungan mereka renggang. Ketika Misaki sedang bertengkar dengan Hisashi, Misaki mendadak dekat dengan Yasuaki. Perasaan cinta adalah hak setiap orang termasuk penyintas disabilitas.

Namun perasaan Misaki kepada Yasuaki hanya sebatas perasaan nyaman karena Yasuaki kerap kali memotivasi Misaki untuk mengejar mimpinya menjadi guru. Bagi Yasuaki, tidak ada kata terlambat dalam belajar dan mengejar mimpi apalagi memiliki tubuh tanpa kecacatan.

Film ini mendadak menjadi sedih ketika penyakit Yasuaki semakin parah. Tapi sebelum kematiannya, Yasuaki membuktikan pada dunia bahwa meskipun berada di kursi roda ia bisa hidup mandiri. Ia hidup sendiri,tidak ingin tinggal dengan ibunya. Fakta ini yang membuat Yasuaki kerap kali diundang ke berbagai acara motivasi.

Cita-cita Yasuaki adalah pergi ke Amerika Serikat berjumpa dengan idolanya. Padahal penyakitnya semakin parah. Di akhir sebelum kematiannya, para relawan pergi berlibur bersama. Misaki dan Hisashi mulai berdamai dan Yasuaki tidak bisa memaksa cinta Misaki.

Di sinilah letak kesedihannya. Yasuaki memang hidup sendiri di sebuah kontrakan kecil namun ia memiliki relawan yang sudah dianggapnya sendiri sebagai keluarga. 

Apalagi relawan itu selalu menemaninya ketika dirawat di rumah sakit sampai ketika Yasuaki sempat tidak bisa bicara selama berhari-hari karena penyakitnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun