Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Rekomendasi Film Jepang yang Bikin Mewek dan Jadi Teman Rebahan di Rumah (Part 1)

19 April 2020   12:04 Diperbarui: 19 April 2020   19:07 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan adegan di film Jepang, Little Love Song| Sumber: Robot Communications via id.japanesefilmfest.org

Tapi di saat mereka sedang senang-senangnya, mereka pulang ke rumah masing-masing menggunakan sepeda. Apalagi mereka tinggal di pulau, sepeda menjadi kendaraan sehari-hari. Nah ketika perjalanan pulang inilah, dua personel band mengalami kecelakaan parah.

Kecelakaan itu menyebabkan Shinji Fukumura meninggal dunia. Awalnya kita dibuat terkecoh oleh alurnya, mula-mula tidak ada gambaran kalau Shinji ini meninggal karena ia masih bercakap-cakap dengan Ryota. Shinji mengajak Ryota ke rumah dinas militer AS di Okinawa.

Di rumah dinas itu, terdapat pacar Shinji bernama Lisa yang seorang anak pejabat militer AS. Tapi kok mengajaknya di malam buta. Ternyata eh ternyata itu hanya mimpi. Dan ketika Ryota bangun Shinji sudah meninggal dunia. 

Mimpi seolah sebagai perpisahan terakhir bagi Shinji yang mengalami kecelakaan di satu tempat dengan Ryota. Hanya saja Ryota berhasil selamat dari maut.

Saya tidak akan menjelaskan sinopsisnya secara detail, intinya film ini bercerita tentang band SMA yang mencoba bangkit dari keterpurukan itu. Meski gagal rekaman, mereka sudah berjanji akan menampilkan yang terbaik ketika festival sekolah nanti.

Dari sinilah konflik sering bermunculan, mulai dari adik Shinji, Mai Fukumura yang ingin melanjutkan mimpi kakaknya namun tidak didukung sang ayah. Bagi ayahnya, musik adalah hal bodoh yang bisa menghambat karier masa depan.

Ada pula konflik ketika salah satu personel keluar dan memilih bergabung dengan band lain. Dan konflik lainnya. Sampai pada sebuah akhir cerita di mana mereka menyanyikan lagu terakhir ciptaan Shinji yang dipersembahkan untuk kawan dan pacarnya, Lisa.

Padahal ayah Lisa, seorang perwira militer AS dengan jabatan tinggi, yang menabrak lari Shinji hingga tewas saat bersepeda dengan Ryota. Di sini, ada unsur politiknya juga. Dalam film ini seolah ingin menampilkan bahwa militer AS di Okinawa hanya membawa ketidakstabilan dan sikap saling curiga.

Yang saya suka dari film ini adalah musik-musik yang diputar sepanjang film, namanya juga film tentang band. Apalagi ada lagu Mongol800, Chiisana Koi no Uta yang legendaris itu. Lirik lagu itu sangat dalam maknanya dan cukup sedih. Lagu itulah yang menginspirasi film Little Love Song ini.

Film ini juga menampilkan sisi lain dari pulau Okinawa. Seolah-olah ingin menunjukkan bahwa Jepang tidak hanya Tokyo. Film ini juga ditampilkan saat Festival Film Jepang setahun silam. 

Saya memberi rating 85/100 untuk film satu ini karena setelah menonton film ini, saya jadi suka memutar lagu-lagu dalam film ini di Youtube. Pesan yang ingin disampaikan juga mengena ke saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun