Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal WNI yang Terbebas dari Corona setelah Diobservasi Penuh di Natuna

15 Februari 2020   21:07 Diperbarui: 15 Februari 2020   21:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu kita disuguhkan dengan berita pemulangan WNI dari Wuhan. Awalnya banyak yang tidak setuju dengan pemulangan tersebut karena dikhawatirkan bakal menular ke warga di Indonesia apalagi mereka menganggap peralatan medis Indonesia belum secanggih negara tetangga. 

Warga Natuna juga sempat memprotes mereka yang diisolasi di Natuna. Berita simpang siur terjadi di saat kapal besar China yang mendarat di Natuna beberapa hari sebelumnya.

Warga internet sampai mengaitkan virus Corona dengan azab karena berani mencaplok Natuna. Rumit benar spekulasi-spekulasi tersebut. Intinya, warga Natuna tidak ingin tertular virus yang didatangkan dari China.

Indonesia optimis bisa menangani ratusan WNI yang dipulangkan dari China khususnya Wuhan. Tidak semua WNI dipulangkan oleh pemerintah karena sebelumnya sudah banyak WNI yang pulang duluan. Beruntungnya mereka negatif virus Corona setelah diperiksa lebih lanjut.

Kini kabar gembira datang, sekitar 238 WNI dinyatakan bebas dari virus setelah 14 hari tidak ditemukan tanda-tanda terjangkit virus.

Warga internet kembali meragukan hal tersebut karena masa inkubasi seharusnya 24 hari agar mereka benar-benar terbebas dari virus. Sebenarnya ini juga masih diperdebatkan, ada yang mengatakan masa inkubasi 14 hari namun ada pula yang mengatakan 24 hari. 

Mungkin bagi kita 14 hari itu sebentar, tapi bagaimana rasanya 14 hari diisolasi di sebuah pulau terpencil dengan pengawasan ketat dan jauh dari keluarga atau teman. Meskipun mereka didampingi psikolog dan psikiater, tetap saja, namanya 14 hari terkurung di sebuah pulau pasti tidak begitu menyenangkan.

Tapi ada yang lebih tidak menyenangkan lagi dari semua itu, yakni merebaknya praduga dan berita hoaks. Meski mereka dinyatakan bebas dari virus, keluarga sudah siap menjemput di bandara, dan mereka siap pulang ke rumah masing-masing- mereka akan berhadapan dengan berita simpang siur dan hoaks.

Bagaimana jika mereka dijauhi lingkungan sekitar karena takut bakal ketularan padahal mereka sudah bebas dari virus? Bagaimana jika banyak warga tidak percaya dengan proses penyembuhan atau pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah?

WHO sudah menjamin keselamatan ratusan WNI yang selesai diobservasi karena sudah sesuai prosedur. Apa berita ini tidak cukup puas bagi warga untuk menerima mereka yang dinyatakan bebas dari virus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun