Karena saat itu, saya bersama teman-teman sedang bertugas dalam pengabdian jadi seluruh akomodasi sudah disediakan oleh pihak kecamatan dan desa yang sangat baik mau menyambut kami dengan tarian tradisional sampai rela berhujan-hujanan. Akhirnya kami pun berteduh sambil menghirup aroma segar Kayu Putih Aroma yang menghangatkan hingga hujan reda.
Penginapan atau homestay hanya tersedia di Desa Suak Gual. Harga pun sangat murah meriah. Apalagi masyarakat Suak Gual sangat ramah. Dan seperti yang saya uraikan di atas, industri kreatif merambah ke dunia pariwisata, Pulau Mendanau salah satunya.
Saya dan teman-teman dibuat takjub dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di pulau tersebut. Pagal Piling namanya. Meski baru berusia muda, Pagal Piling telah meraih beberapa penghargaan dari Kementerian Pariwisata. Bahkan baru-baru ini telah menyabet juara tiga wisata berkembang terbaik di Indonesia.
Awalnya kami stuck di tengah jalan hingga KPA menyegarkan pikiran kami kembali. Akhirnya kami terinspirasi dengan sebuah plang tanda wisata yang dibuat Pokdarwis Pagal Piling di sana yang sangat artistik.Â
Di antara kami ada yang kelelahan namun begitu KPA dihirup rasa lelah itu hilang begitu saja apalagi plang itu akan kami pasang sekaligus berwisata. Siapa yang menolak diajak berwisata.
Plang pertama dipasang di beberapa titik di desa.
Perjalanan di Pulau Mendanau tersebut membuat kami ingin agar masyarakat lebih tahu lagi potensi-potensi wisata terbaik di Indonesia yang kurang dilirik. Melalui tangan-tangan kreatif pemuda Pulau Mendanau itu menjadikan wisata di sana tak hanya sekedar berenang, snorkeling namun juga bisa berfoto ria.
Selanjutnya, tak dapat dipungkiri di era digital ini, banyak atau tidaknya wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat wisata juga ditentukan oleh tangan-tangan kreatif yang hobi menulis ulasan tempat wisata tersebut baik di media sosial atau blog seperti kompasiana ini.Â
Tulisan yang jelek membuat pembaca kurang tertarik pula mengunjungi tempat yang diulas. Namun perlu disadari bersama, dalam merangkai kata dibutuhkan stamina agar tidak stuck di tengah jalan.Â
Semoga melalui tulisan ini, banyak wisatawan tak hanya berkunjung ke Pulau Belitung saja namun juga berkunjung ke Pulau Mendanau. Begitu pula wisata-wisata lokal lainnya di Indonesia yang kurang dilirik karena minimnya informasi mengenai tempat wisata tersebut.Â
Kalau kalian ingin lebih tahu mengenai keindahan Pulau Mendanau, silahkan kunjungi Instagram Pokdarwis Pagal Piling ini .