Mohon tunggu...
Musa Haryanto
Musa Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Percayalah pada dirimu sendiri. You Can Do That!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z dan Pinjaman Online

18 Juli 2024   19:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   19:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Musa Haryanto dan Iyan Sofyan

(Mahasiswa PBI dan Dosen PG PAUD FKIP UAD)

Di era digital saat ini, Pinjaman Online (Pinjol) telah menjadi salah satu solusi keuangan yang populer di kalangan Generasi Z (Gen Z). Fenomena ini tidak hanya mencerminkan kemudahan akses finansial, tetapi juga menimbulkan berbagai pertanyaan tentang dampaknya terhadap perilaku keuangan dan kesejahteraan sosial generasi muda. Menurut data dari OJK pada tahun 2023, sekitar 25% dari total pengguna Pinjol adalah Generasi Z, yang menunjukkan betapa tinggi/signifikannya minat mereka terhadap layanan ini. Pinjol menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pinjaman tanpa harus melalui prosedur yang rumit seperti di lembaga keuangan tradisional. 

Namun, menariknya adalah bagaimana Gen Z, sebagai kelompok usia yang dikenal dengan kecanggihan teknologi dan kecepatan informasi, dapat begitu antusias terhadap layanan ini (Sumber: Kompasiana, 2023).

Penelitian menunjukkan bahwa Gen Z memiliki keterhubungan digital yang sangat tinggi dan cenderung menggunakan aplikasi untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Mereka lebih suka solusi yang cepat dan efisien, yang menjelaskan mengapa Pinjol menarik perhatian mereka. Keberadaan aplikasi Pinjol yang dapat diakses melalui smartphone memungkinkan Gen Z untuk mengajukan pinjaman dengan proses yang cepat dan tanpa perlu bertatap muka langsung dengan petugas bank. Selain itu, fitur seperti pengajuan pinjaman online yang mudah, approval instan, dan pencairan dana dalam waktu singkat menjadi daya tarik utama bagi Gen Z yang menginginkan kecepatan dan kenyamanan dalam layanan keuangan mereka.

Namun, di balik kemudahan tersebut, Pinjol juga menyimpan berbagai risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko utama adalah bunga yang tinggi dan biaya tambahan yang sering kali tidak transparan. Gen Z yang mungkin kurang memiliki pengalaman dalam mengelola keuangan bisa jadi tidak sepenuhnya menyadari potensi beban finansial yang akan mereka hadapi di masa depan.

 Penelitian menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang terjebak dalam lingkaran utang karena kurangnya pemahaman tentang ketentuan pinjaman dan strategi pengelolaan utang yang efektif. Hal ini dapat menimbulkan masalah keuangan jangka panjang yang berdampak pada kestabilan finansial mereka.

Selain risiko finansial, penggunaan Pinjol juga membawa dampak sosial yang signifikan. Gen Z yang sering menggunakan Pinjol cenderung mengalami tekanan sosial untuk memenuhi standar hidup yang tinggi. Keinginan untuk tampil keren atau memenuhi gaya hidup yang dipromosikan di media sosial dapat mendorong mereka untuk melakukan pinjaman yang tidak perlu. Dampak dari pola pikir ini adalah meningkatnya kecenderungan untuk berutang demi konsumsi yang tidak produktif, yang pada akhirnya dapat mengarah pada masalah keuangan yang lebih besar dan stres emosional.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pihak-pihak terkait, termasuk pendidik, orang tua, dan pemerintah, untuk mengedukasi Gen Z tentang pengelolaan keuangan yang bijak dan penggunaan Pinjol secara bertanggung jawab. Pendidikan keuangan yang diberikan sejak dini dapat membantu mereka memahami konsep bunga, risiko utang, dan perencanaan keuangan yang efektif. Dengan pemahaman yang mendalam tentang keuangan, Gen Z dapat menghindari jebakan utang dan membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas. Selain itu, pengaturan regulasi yang lebih ketat terhadap penyedia Pinjol juga diperlukan untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang tidak etis. Di dalam layanan keuangan tersebut harus dipastikan benar-benar membantu, bukan justru merugikan.

Secara keseluruhan, meskipun Pinjol menawarkan kemudahan dan akses yang belum pernah ada sebelumnya, ada kebutuhan mendesak untuk pendekatan yang lebih hati-hati dan edukatif dalam memanfaatkan layanan ini. Mengingat sifat Gen Z yang akrab dengan teknologi dan internet, strategi untuk mempromosikan literasi keuangan dan kesadaran risiko harus dirancang dengan cara yang relevan dan menarik bagi mereka. 

Penggunaan media sosial dan platform digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi keuangan yang berguna bagi Gen Z. Dengan adanya upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, diharapkan Gen Z dapat menggunakan Pinjol secara bijak dan bertanggung jawab, sehingga mereka tidak hanya meraih manfaat jangka pendek, tetapi juga menghindari dampak negatif yang mungkin timbul di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun