Mohon tunggu...
Hari Dwi Wahyudi
Hari Dwi Wahyudi Mohon Tunggu... profesional -

makhluk Tuhan yang paling unik

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Negara Kesatean Republik Rimba Raya

22 Maret 2012   20:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini hanya sebuah tulisan iseng yang usang dan mungkin gak penting tapi saya ingin menuliskannya, menceritakannya dan mendongengkannya. Jika mungkin ada kemiripan dengan realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, itu hanyalah kebetulan saja.

Dongeng tentang Republik Rimba Raya, sebuah negara yang berbentuk kesatuan, bukan prinsip persatuan untuk kesatuan mendasarinya namun persatean untuk kesetanan dan kesesatan yang menjadi konsepnya. Semua yang berbeda diberangus, mayoritas tunggal yang dijargonkan, minoritas kreatif yang dibinasakan. Kepala negaranya Singa, yang berwatak buas namun tenang. Wakilnya, Harimau yang pendiam tapi suka menerkam. Menteri-menterinya dari golongan Serigala, yang terkenal licik dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mangsanya. Aparat-aparat hukumnya adalah kawanan Anjing, yang mau menjalankan perintah dari siapa saja yang mau memberinya makan, tak peduli apakah itu majikannya ataupun musuh majikannya. Cendikiawannya adalah Burung-burung yang sibuk berkicau kesana-kemari sambil bernyanyi, ironisnya adakalanya dijumpai diantara burung-burung itu saling memangsa satu sama lainnya. Para orang bijaknya, Ular, yang menggunakan bisanya justru untuk membunuh dan mnjadikan dogma-dogma suci sebagai alasan untuk membenarkan kebijakan para penguasa. Sedangkan rakyatnya terdiri dari : kambing, ayam, rusa dan hewan-hewan lemah lainnya, yang mana rakyat justru menjadi santapan bagi para panguasa Republik...

Ironis...

Tragis...

Sadis...

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun