Kali itu kopi menyeringai sendiri
Kedengaran sayup-sayup bisik
saat semua mata sibuk melihat jelitanya
Kali itu kopi merana
Merasa gusar saat tangan-tangan itu saling bertaut
sedangakan segala cita rasanya
Ia persembahkan untuk empunya
Tertuang dalam cawan perindu
Sang kopi tak lari dari dirinya
Tak menampik bahwa ia meliputi
bahwa kepada siapa raganya ia larutkan
kalau yang berpasangan saja ia sudah terbiasa
apalagi kepada jiwa-jiwa yang suka kesepian,,
Ia lebih memaklumi
MU, 10/05
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H