Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeda Kopi

10 Mei 2024   21:47 Diperbarui: 10 Mei 2024   21:57 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali itu kopi menyeringai sendiri
Kedengaran sayup-sayup bisik
saat semua mata sibuk melihat jelitanya

Kali itu kopi merana
Merasa gusar saat tangan-tangan itu saling bertaut
sedangakan segala cita rasanya
Ia persembahkan untuk empunya

Tertuang dalam cawan perindu
Sang kopi tak lari dari dirinya
Tak menampik bahwa ia meliputi
bahwa kepada siapa raganya ia larutkan
kalau yang berpasangan saja ia sudah terbiasa
apalagi kepada jiwa-jiwa yang suka kesepian,,
Ia lebih memaklumi

MU, 10/05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun