Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bulannya Perempuan

6 Juli 2023   00:46 Diperbarui: 6 Juli 2023   00:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, seperti pada malam yang telah berkesudahan, bulan sedang terang-terangnya.

Sekawanan itu berupaya menangkap bundarnya bulan meski melalui tangkapan cahaya. Keroncongan berbunyi, menghentikan aktivitas yang sedikit mengasyikkan itu. 

Bintang, melepas baju kepanasan, masuk ke dalam kamar depan menjatuhkan kepala lalu merebah, membiarkan kawanannya gonjang-ganjing. Sementara itu, sayup-sayup deru ketokan di sebelah tirai. Berulang-ulang berusaha mengkode, ini malam sudah larut, masih saja gerombolan tak berperasaan itu mengganggu jam istirahat.

"Dikirain ini tempat cafe apa?" Batinnya. 

Sedangkan yang lain mengepulkan asap, menghabiskan ketengan rokok saja di sebuah serambi. Langit malam sedang cerah, tetapi tidak dengan Juli, yang menyimpan amarah yang terpendam. 

"Pik, kamu tahu tidak,...

"Tidak," 

"Belum diterusin pernyataan ku, goblok". Sanggah wahyu yang geram kalimatnya keburu kepotong guyonan dari rapik. 

"Kamu tahu tidak, kenapa laki-laki itu suka pada perempuan?"

"Ya, wajarlah namanya laki-laki" sahut rapik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun