Merawat ingat
Pada hari-hari yang sakral berdirinya sebuah negara
bukan antah berantah
tetapi bangsa yang kuat dan perkasa
Bangsa ini sudah ada
Jauh, sebelum negara ini bertahta
Menggelora pada pucuknya pemuda tatkala bersumpah tak ada sekat
Tak ada warna kulit yang istimewa
Tak ada tanah yang lebih suci
Semua sama rata
Lalu nilai-nilai luhur itu digalakkanÂ
menggema dari segala penjuru
angin membawa kabarÂ
membius telinga-telinga pemuda
merasuk sampai ke ulu hati
merambat sampai pada sumsum tulang belakang
Kemudian ia tidak berjalan lega
tapi berlari sekuat-kuatnya
Bukan tanpa arah, tapi teramat suci untuk tergesa-gesa
Ingat ini tidak mesti seremoni belakaÂ
Pemuda yang darahnya adalah manifestasi kesatriaÂ
sepantasnya tidak bernyanyi ria
juga berleha-leha dalam kedai tanpa membaca, merasa, bersuara
Kepakkan kedua sayapmu
Bersuara lah sekencang-kencangnya
Tulangmu bukan seperti burung Pipit
tapi engkau adalah Sang Garuda
mencengkram falsafah bangsa
mengangkasa selalu
menyorot mereka
dan mencabik ular-ular yang mengusik negeri muÂ
Musafar Ukba, 1 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H