Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesatria Garuda

1 Juni 2023   13:13 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:16 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesatria Garuda. Gambar via Pixabay 

Merawat ingat
Pada hari-hari yang sakral berdirinya sebuah negara
bukan antah berantah
tetapi bangsa yang kuat dan perkasa

Bangsa ini sudah ada
Jauh, sebelum negara ini bertahta
Menggelora pada pucuknya pemuda tatkala bersumpah tak ada sekat
Tak ada warna kulit yang istimewa
Tak ada tanah yang lebih suci
Semua sama rata

Lalu nilai-nilai luhur itu digalakkan 
menggema dari segala penjuru
angin membawa kabar 
membius telinga-telinga pemuda
merasuk sampai ke ulu hati
merambat sampai pada sumsum tulang belakang

Kemudian ia tidak berjalan lega
tapi berlari sekuat-kuatnya
Bukan tanpa arah, tapi teramat suci untuk tergesa-gesa

Ingat ini tidak mesti seremoni belaka 
Pemuda yang darahnya adalah manifestasi kesatria 
sepantasnya tidak bernyanyi ria
juga berleha-leha dalam kedai tanpa membaca, merasa, bersuara

Kepakkan kedua sayapmu
Bersuara lah sekencang-kencangnya
Tulangmu bukan seperti burung Pipit
tapi engkau adalah Sang Garuda
mencengkram falsafah bangsa
mengangkasa selalu
menyorot mereka
dan mencabik ular-ular yang mengusik negeri mu 

Musafar Ukba, 1 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun