Pada detik sekarang
Berlalu saat engkau dengar
engkau sadar waktu telah lewat
Beberapa detik
Sebelum engkau benar-benar tersadar
Pada malam bernoktah putihÂ
berbulan temaram
berpendar mengisi mata berbinar
imaji kembali berselancar
ada aktivitas pada kepala
berputar-putar
Berpendar-pendar
TerisiÂ
Lalu pergi
kembali lalu tak datang lagi
engkau yang sibuk dengan rancu pada kepalamu
aku yang sibuk dengan candu pada pesona mu
Malam yang ributÂ
Tak pernah bisa berdamai
Tak pernah berhenti bergerak
mengisi ruang-ruang kecil
mengisi harapan nadir
Hngga malam menghunus           sampai ke sumsum tulang belakang menggetarkan jiwa mu
Mengalihkan tatapan netra mu
sungguh aku tak bisa berdamai dengan keributan ini Â
MusafarÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H