Dari Dialog, mediasi, penyidikan, telah dilaksanakan. Sampai sekarang tidak ada titik terang. Polisi dan mahasiswa terbentuk suatu pola hubungan yang dinamis. Ada sesuatu hal yang menarik dari gerakan kemarin.Â
Beberapa orang yang diduga provokator, ditangkap, abis ditangkap ya, babak belur. Satu hari setelahnya dibebaskan. Itu merupakan buntut dari pada aksi lempar melempar vs tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian dalam hal ini Polda Sulawesi Tenggara.Â
Ini selalu menjadi misteri. Setiap aksi kenapa selalu ada saja peristiwa ricuh itu. Padahal aksi damai bisa dilaksanakan dengan baik. Tetapi Mahasiswa akan melakukan cara apapun ketika tuntutannya tidak terpenuhi. Aparat sejauh ini masih melaksanakan daya dan upaya. Tapi mana hasilnya ?
Antek-antek Fredi Sambo masih ada. Kita bisa berspekulasi bahwa ada otak dibalik semua peristiwa itu. Meski ini terkesan subyektif. Tetapi ini semua berasal dari keresahan. Keluarga Muhammad Yusuf kardawi, menolak untuk di Autopsi, pada kala itu karena jenazah telah dikuburkan. Itu merupakan satu cara untuk mendalami kasus kematian misterius ini.Â
Jadi sepertinya absurd untuk mengetahui kejelasan dari pada kasus tersebut. Tetapi apakah tidak ada jalan lain lah selainnya? Sungguh Misteri
Terlepas dari itu semua. Gerakan mahasiswa jangan sampai menjadi ternodai dengan memanfaatkan momentum ini hanya untuk kepentingan pribadi. Jangan juga mudah terprovokasi dan mengalami intervensi dari pihak lain. Polisi tetap harus komitmen dengan kerja dan fungsinya. Mahasiswa tentu dituntut untuk selalu kritis dari problem yang kontroversial ditengah-tengah masyarakat.Â
Tragedi September Berdarah, meninggalkan luka
Catatan Safar,,