Malam gemintang
dingin menghunus tubuh melintang
Bulan yang menggantung pada ketinggian sana
purna oleh syair pujanggaÂ
kali ini melalang buana
Menyusuri kenangan lama
Pada malam yang bertabur bintangÂ
angkasa raya riuh ramai suara layang
mata yang berpijar terbayangÂ
bintang pun berpendar petanda sayang
ouh, daksa itu, masih menerawangÂ
Selain bermukim pada lubuk hati paling dalam
Sebuah sajak baru kembali berlabuh
pada waktu yang menyapa terburu-buru
bolehkah dakku berkata bahwa malam ini aku rindu?
Tidak! mungkin tidak sama sekali untuk itu
hanya lewat harapan mungkin bisa menitip salam
Sajak dan Do'a, semoga saja
MU/ 5/9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H