Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau dan Senja

28 Agustus 2022   17:47 Diperbarui: 28 Agustus 2022   17:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan menatap senja. Gambaran via Pixabay.com

Kau dan Senja
petala langit memancar jingga
langah kaki berjarak setapak 
Perlahan meninggalkan jejak-jejak

Saat semua gegana itu menggumpal
bayang-bayang hitam mendahului malam 
Kau,, dengan derap berjalan 
Kau,, dengan nafas terengah-engah
Mengutuk, menyumpah serapah

Saat mereka duduk bersila saling merasa
Kau telah melakukannya
senja pergi lagi setelah merekat dalam sanubari
Secepat itu kah? Kehangatan berubah drastis menjadi kedinginan

Matahari pergi menuju tempat istirahatnya
kau berusaha berlari menuju peraduannya dengan tidak mungkin
tubuh itu kuat, tetapi mau sampai kapan
bahagia beberapa saat saja menyapa
lenyap ditelan malam yang tiba-tiba

Lagi-lagi kau tak lagi berdaya
merepetisi penantian pada sosok senja pada hari yang berbeda

Musafar Ukba, 28 Agustus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun