Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secarik Peristiwa Rengasdengklok

16 Agustus 2022   10:08 Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:12 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembacaan Proklamasi. Gambar via kompas.com

Peristiwa sejarah menjelang proklamasi kemerdekaan sudah sering kita dengar. Tragedi Bom Hiroshima-Nagasaki, menyerahnya Jepang kepada sekutu, dan Peristiwa Rengasdengklok merupakan hari-hari pengantar bagi bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Tatkala Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu tanggal 14 Agustus 1945. Rupa-rupanya tidak semua tokoh bangsa mengetahui akan hal itu. Termasuk Ir. Soekarno dan Moh. Hatta.

Sutan Syahrir melalui kabar yang didengarnya, lewat monitor siaran radio luar negeri bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Beliau bergegas mendatangi Muhammad Hatta, untuk memberikan informasi yang penting ini.

Dalam pertemuan tersebut, dorongan dan hasrat yang begitu besar bergejolak bagi Sutan Syahrir. Mendorong sekiranya proklamasi kemerdekaan segera diumumkan karena Indonesia dalam kekosongan kekuasaan.

Moh Hatta secara pribadi mendukung iktikad baik ini. Tapi pada sisi yang lain ada PPKI. Dalam hal ini Ir. Soekarno sebagai ketuanya sebagai kepercayaan rakyat harus juga sepakat dengan hal ini.

Benar saja. Mereka, Moh. Hatta dan Syahrir mendatangi kediaman Soekarno di jln. Pegangsaan timur 56. Tetapi barangkali Ir. Tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak.

Dalam pernyataannya kepada Syahrir, Soekarno berkata, "saya tidak berhak bertindak sendiri, hak itu adalah hak dan  tugas PPKI yang saya sebagai ketuanya." Tegas Soekarno.

Beberapa golongan muda pada petang itu juga mendatangi kembali Hatta dalam maksud seperti Syahrir. Diantaranya adalah Subadio Sastrosatomo dan Subianto Djojohadikusumo namum tetap saja sama, nihil.

Malamnya 15 Agustus, Chaerul Shaleh dan beberapa golongan muda kembali mendapati suatu keputusan untuk menunju kediaman Soekarno dan mendesak agar segera di umumkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi barangkali Ir. Soekarno yang sudah terlanjur menjadi ketua panitia persiapan punya pertimbangan lain. PPKI merupakan segolongan orang yang ditunjuk untuk membahas persiapan kemerdekaan bangsa.

Perlu diketahui bahwa PPKI merupakan inisiasi Jepang sebagai bentuk terimakasih kepada bangsa Indonesia telah membantu Jepang dalam perang Pasifik. Indonesia merdeka, harus lewat jerih payah sendiri. Tidak boleh ada campur tangan Jepang. Alibi tersebut digunakan golongan muda sebagai spirit perjuangan bangsa menolak segala bentuk campur tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun