Gadis pesisir amat Ayu
Menatap deru gelombang maha biru
Membiarkan diri diperkosa udara senjaÂ
buih-buih pun tak mau kalahÂ
bersanding dengan senyuman penuh cintaÂ
Gadis itu sangat tabah
dengan segala gempuran lara
Seperti batu-batu cadas kokohÂ
Dihantam bertubi-tubi gelombang
Tak gentar sedikitpun juaÂ
Di selasar pantai,,,
selalu saja sumringah kendati sangat mahir dalam menyembunyikan luka
Apalagi pada saat senja tibaÂ
kehilangan selalu pasti menyakitkan
Paling parah adalah orang yang memberikan cinta, pergi meninggalkan rumah
"sedikit lama" katanya dulu kala
Selama sekian bulir pasir masih bercengkerama dengan ombak
selama senja menjadi santapan netra
dan selama daksa masih bisa menghirup udara tenteram dengan merdeka
Gadis ditepian pesisir kan tabahÂ
Menerima dengan lapang dada
seluas hamparan samudera
sampai sang kekasih yang ditunggu-tunggu itu datang
Entah sampai kapan,,,,
Mu,,,.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H