Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Agung

29 April 2022   01:57 Diperbarui: 29 April 2022   01:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia lirih beriringan dalam ucap
kalimat-kalimat harap menembus langit
malam membungkus diri yang risau dengan keresahannya
Dingin mencoba menggempur tubuh terus menerus

Kokokan ayam memecah sunyi
saling bersahutan
sesuatu telah nampak itu raib 
tidak bagi netra yang terjaga
Tetapi bagi mahluk tertentu menembus menyingkap

Bintang bertabur menghiasi langit
pancaran rembulan sedikit temaram 
Petala langit nampak kebiruan diatas cakrawala 
Banyak hal terlewatkan untuk diri yang lalai, terlalu menikmati keindahan mimpi semu

Malam semakin menghentakkan raga 
suasana seperti apa jika kini diri merasa sesuatu turun berbondong-bondong menabur hikmah
cahaya kedamaian merasuki relung kalbu

Dedaunan nampak anggun dibawah Pancaran rembulan
angin lembut menyapu jagat raya malam
jiwa-jiwa yang penuh harap berlomba-lomba menghamba
kepada siapa kalau bukan kepada-Nya
Malam yang Agung semoga menyapa menyertai dengan kemuliaan

Musafar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun