Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lingkaran Api

25 April 2022   01:48 Diperbarui: 25 April 2022   02:10 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Api unggun. Gambar via Pixbay

Malam menghunus diantara bumantara
Batu-batu kecil tersusun melingkar
asap sempoyongan tak lagi bergejolak 
habis sudah kobaran diantara tumpukan bara yang masih tersisa

Suara air mengalir mengisi lengang 
gemericik membawa merasa 
sampai sayup-sayup
berirama menemani kesendirian dalam patah hati 

Gulita masih bahagia karena rembulan
diantara celah dedaunan
siluet terpampang bayang-bayang bias menyinari kelam 
dengan iringan jangkrik bersanding dengan suara-suara kesepian

Embun membelai jatuh berguguran
dalam naungan sederhana tenda kedinginan didalam hanya merenung
menikmati suara alam semesta diantara belantara

Sementara kobaran api yang masih tersisa
asap terus membumbung menyusupi kerisauan dalam nestapa
dalam kesenyapan hati
bunga-bunga api menyulut
lingkaran api masih saja bersahabat 

Karikatur Musafar Ukba,,hehe
Karikatur Musafar Ukba,,hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun