Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Orasi dan Bakar Ban

9 April 2022   21:30 Diperbarui: 9 April 2022   22:04 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merespon tindakan mahasiswa yang melakukan orasi dengan beragam poster tulisan yang sifatnya menuntut kepada pemerintah dengan situasi lingkungan yang tidak ramah. 

Wacana isu 3 Periode memang menjadi polemik dan konsumsi publik terhangat saat ini. 11 April esok adalah hari puncak demonstrasi Akbar oleh BEM Seluruh Indonesia. Berbagai sikap muncul berdatangan, mulai dari yang pro ataupun kontra terhadap isu politik tersebut. 

Sebetulnya yang menjadi keinginan para mahasiswa adalah ketegasan pemerintah untuk betul-betul menolak wacana 3 Periode yang oleh beberapa partai mengeluarkan wacana lanjut rezim Jokowi. Karena pada dasarnya, dari pihak Presiden Jokowi itu sendiri tidak pernah menyinggung soalan itu. 

Namun nampaknya masyarakat belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pemerintah untuk menyatakan penegasan bahwa amanat konstitusi harus betul-betul dipatuhi. Yang mengemuka baru sebatas bahwa Jokowi sendiri melarang para pembantunya untuk membahas soalan itu lagi yang akan semakin runyam nanti. Intinya fokus bekerja, kurang lebih seperti itu. 

Banyak Orasi sudah dilakukan sebagai persiapan menuju 11 April nanti, tentunya mengajak masyarakat untuk sama-sama bergabung dalam barisan pembela kebenaran dan keadilan. Terkhusus mahasiswa yang dalam perjalanan historisnya memiliki andil besar terhadap turunnya Rezim orde baru, Ini adalah suatu momentum sebagai implementasi dari pada fungsi agen of Control. 

Mahasiswa kalau sudah turun ke jalan ya, mau diapakan juga, sudah tuntutan dalam dirinya sebagai sosok intelektual dan aktivis yang tidak akan diam dari polemik kebangsaan, apalagi isu politik yang santer dibicarakan di publik saat ini. 

Demonstrasi adalah sesuatu yang lazim dari negara demokrasi. Karena merupakan unsur utama dari negara demokrasi, sehingga kemerdekaan mengemukakan pendapat dimuka umum itu diberikan hak oleh UU. Namum sebagai Mahasiswa Ideal apakah perlu setiap kali turun kejalan itu bikin gaduh, kacau, atau tak mencerminkan ramah terhadap lingkungan. 

Apa sih urgensinya setiap kali orasi itu harus bakar ban? Apakah sebagai indikasi bahwa disuatu tempat atau titik tersebut sedang terjadi orasi oleh para aktivis yang menyuarakan keadilan. Apakah tidak pernah terfikir ketika kendaraan lalu lalang, ada lansia, anak-anak, atau yang sakit sedang dalam perjalanan berkendara,? Pastilah masih ada kebaikan dalam sanubari. 

Okelah mungkin itu adalah tradisi setiap kali turun ke jalan, tapi apakah harus di semua titik dan sudut penuh dengan asap pembakaran yang membumbung, busuk, dan mengganggu kemanan lingkungan? 

Maksudnya adalah silahkan tuntut segala keresahan, kekhwatiran, problematika, yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan cara yang baik dan benar. Bukan merugikan lingkungan. 

karena kita hidup dalam masyarakat yang majemuk dan senantiasa terikat dengan ruang dan waktu. Sudah cukup hati kita dibikin khawatir dan risau memikirkan rakyat kecil karena kebijakan yang sungguh tak enak untuk didengarkan dan dilihat. Jangan juga semakin sumpek oleh udara polusi bakar ban itu, kan efeknya juga untuk mereka sebagai unsur yang kita perjuangkan keberadaannya. 

Terlepas dari wacana 3 Periode, sebagai tuntutan lain dari mahasiswa adalah masalah BBM, kelangkaan minyak goreng, hingga pada persoalan pajak yang tinggi. Intinya semoga beragam tuntutan tersebut dapat didengarkan oleh para pemangku kebijakan. Panjang umur pergerakan. 

Jadilah Mahasiswa yang peka terhadap persoalan apapun. Peka terhadap pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain sebagainya sebagai generasi yang akan memegang tongkat estafet keutuhan bangsa, 10 sampai 20 Tahun ke depan. 

Jangan sampai dari aksi kita sendiri sebagai mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab, berimbas pada lingkungan yang tidak bersahabat karena ulah kaki tangan kita sendiri. 

Salam pergerakan.

Penulis : Musafar Ukba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun