Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rusia Menjadi Negara yang Dicampakkan Dunia Saat Ini

1 Maret 2022   15:59 Diperbarui: 1 Maret 2022   16:00 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: militer Rusia via kompas.com

Hampir sepekan sudah Rusia menginvasi Ukraina sejak serangan pertama pada Kamis lalu. Sederet kehancuran telah ditorehkan sebagai prestasi penyerangan bahkan sampai pada pembantaian. 

Sejauh ini pada Selasa, (1/3) sekitar 100 warga sipil yang meninggal dunia, 7 diantaranya anak-anak. Belum lagi dengan korban meninggal pasukan militer Ukraina. 

Ungkapan Rusia hari-hari sebelumnya bahwa akan memusatkan serangannya terhadap fasilitas militer, hanya omong kosong belaka. Kehancuran demi kehancuran menghiasi kota. Senin kemarin, kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, hancur lebur dihantam serangan roket Rusia. 

Aliansi masyarakat sipil pun turut berpartisipasi mendaftarkan diri untuk bergabung bersama tentara Ukraina dalam membela tanah air yang mereka cintai melawan agresor (Rusia). 

Sementara itu pihak Rusia, dengan ratusan ribu pasukannya dikhawatirkan akan semakin menambah gelombang besar yang akan semakin memperkuat posisi Moskow di Ukraina dan bisa memakzulkan pemerintahan di Kiev. 

Citra negara Rusia semakin buruk di mata dunia. Sanksi ekonomi dan Olahraga misalnya yang telah didengungkan oleh banyak negara atau beberapa lembaga dunia.

 Di bidang ekonomi misalnya Amerika serikat dan Eropa yang mengeluarkan pernyataan bahwa beberapa bank Rusia dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) atau sistem pembayaran untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.

Sedangkan di bidang Olahraga khususnya sepak bola, Negara Rusia tidak akan diikutsertakan dalam Piala Dunia Qatar 2022 setelah keputusan resmi VIVA atas tindakan invasi itu. 

Beberapa negara pun yang sebelumnya dijadwalkan akan berhadapan dengan Rusia dalam babak Play of Piala Dunia menolak untuk bertanding.

Polandia, Swedia, dan republik Ceko adalah tiga negara yang menolak meladeni Rusia dalam pertandingan yang telah dijadwalkan itu. Viva dan UEFA secara resmi mencoret Rusia dari pergelaran sepak bola internasional sampai waktu yang nanti akan ditentukan.

Venue Final liga Champions pun yang sebelumnya akan di langsungkan di Stadion Krestovsky di Saint Petersburg, Rusia, di pindahkan tempatnya menjadi di Paris untuk final Champions, 2021/2022. Itu semua adalah bentuk hukuman secara nyata yang merupakan respon terhadap agresi militer itu. 

Belum lagi kecaman demi kecamanan datang silih berganti dari banyak negara dunia termasuk pun juga Indonesia yang biasanya lebih berada pada zona nyaman(Netral). 

kini melalui delegasinya via Dubes RI di PBB, Arrmanatha Nasir, mendesak Majelis Umum PBB untuk berkontribusi besar pada kepentingan kemanusiaan, dalam hal ini setelah melihat situasi konflik di Ukraina. 

Jangankan negara-negara dunia yang mengecam dan mengutuk invasi Rusia itu. Atlet petenis nomor satu putri Rusia pun juga ikut mengritik keputusan tindakan Vladimir Putin atas tindakan yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan itu. 

Adalah Anastasia Pavlyuchenkova melalui cuitannya di akun Twitternya sangat menentang dengan tindakan otoriter dari presidennya itu. 

"Saya tidak takut untuk mengungkapkan dengan jelas posisi saya. Saya menentang perang dan kekerasan," ungkap Finalis France Open 2021 itu, dikutip dari CNN Indonesia. 

Konflik kemanusiaan telah terjadi selama enam hari antara Rusia dan Ukraina. Tentunya yang paling merasakan dampak destruktif adalah Ukraina itu sendiri. Kehancuran infrastruktur militer, sarana pendidikan, hunian masyarakat sipil, bahkan korban nyawa dari berbagai kalangan telah mendarah di wilayah Ukraina, Ibu kota Kiev dan sekitarnya. 

Sekalipun Rusia adalah negara Eropa terbesar dengan segala kecanggihan teknologi persenjataannya bahkan disinyalir pemilik Senjata Nuklir paling berbahaya di Dunia, tetapi sikap mengucilkan atau mencampakkan Negara Rusia dari Hubungan Internasional oleh negara-negara di Dunia merupakan serangan mental juga bagi mereka( Rusia) yang merupakan bagian dari pada peradaban dunia. 

Jalan satu-satunya adalah diplomasi dan hentikan peperangan. Negara-negara Dunia harus terus menekan secara bersama-sama untuk mengentikan segera invasi dari Rusia itu terhadap Ukraina. 

Hidup Berdamai tanpa kekacauan adalah kebahagiaan kita bersama masyarakat Dunia.

Salam Cinta Damai 

Musafar Ukba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun