Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jatuh yang Menyenangkan

10 Februari 2022   01:26 Diperbarui: 8 Maret 2022   01:31 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. MusafarUkba

Dua kuntum mawar telah tergeletak
Jatuh luluh menerima tatapan
sekelebat netra yang bertemu dari perjumpaan yang tak disangka-sangka disebuah taman berbunga

Begini kah rasanya?
Mawar yang harum dipetik oleh sosok yang rimbun
mawar yang mekar tiba-tiba gelagapan
Ouhh,, hanya canggung yang memaksa terus menggaruk tengkuk
atau hanya senyum manisnya yang terus menerus menyusupi benak pikiran
ah,,, sebentar lagi Gila

Hati menjadi berbunga-bunga  
kenapa harus mawar merona yang tumbuh mekar di taman perasaan?
lalu jatuh ketanah menghadirkan rasa
sakit bukan? tapi ini terasa menyenangkan malahan

Sementara diseberang sana
di suatu tempat dalam kesepian
sekuntum mawar pun tengah jatuh
dalam kesendirian menaruh sekuntum mawar yang harum setelah dipetik dalam taman perjumpaan

Maka ternyata jatuh tidaklah serta merta harus merasakan sakit
adalah jatuh yang terasa membahagiakan
dan selalu bikin kepayang
Jatuh seperti apakah itu? 

Musafar Ukba,10 Februari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun