Dua kuntum mawar telah tergeletak
Jatuh luluh menerima tatapan
sekelebat netra yang bertemu dari perjumpaan yang tak disangka-sangka disebuah taman berbunga
Begini kah rasanya?
Mawar yang harum dipetik oleh sosok yang rimbun
mawar yang mekar tiba-tiba gelagapan
Ouhh,, hanya canggung yang memaksa terus menggaruk tengkuk
atau hanya senyum manisnya yang terus menerus menyusupi benak pikiran
ah,,, sebentar lagi Gila
Hati menjadi berbunga-bunga Â
kenapa harus mawar merona yang tumbuh mekar di taman perasaan?
lalu jatuh ketanah menghadirkan rasa
sakit bukan? tapi ini terasa menyenangkan malahan
Sementara diseberang sana
di suatu tempat dalam kesepian
sekuntum mawar pun tengah jatuh
dalam kesendirian menaruh sekuntum mawar yang harum setelah dipetik dalam taman perjumpaan
Maka ternyata jatuh tidaklah serta merta harus merasakan sakit
adalah jatuh yang terasa membahagiakan
dan selalu bikin kepayang
Jatuh seperti apakah itu?Â
Musafar Ukba,10 Februari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H