Pemuda itu berjalan meninggalkan jejak bersalju
Jembatan keram berlapis butiran putih telah berlalu, menunggu sehasta berikutnya untuk melajuÂ
Mentari masih remang-remang terselimuti
Kabut saljuÂ
Pepohonan menggigil kedinginan dengan pemuda yang mengenakan mantel hitam mengeksplorasi jalan belantara mencari kedamaian jiwa
Ke depan sana tak terjangkau bidikan netra
hanya bisa menerka dan mendugaÂ
semoga di setapak berikutnyaÂ
kehangatan akan menghiasi perasaannya dari perjalanan lampau oleh dinginnya sikap dan perkataan
Setiap derap langkah beriringan dengan tarikan nafas panjang pertanda lelah sepanjang jalanÂ
hampir-hampir menyerupai asap mengepul, embusan nafas yang keluar oleh kedinginan yang semakin menyayat
Pemuda disisa kedinginan takkan berhenti meskipun harus tertatih-tatih
karena pada tiap pijakan kaki
akan meninggalkan jejak pengorbanan menuju tempat kehangatan dan keabadianÂ
Musafar Ukba,31 Januari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H