Pernahkah kita mendengar ungkapan "Berita Bohong" yang diucapkan oleh seseorang atau terlintas dipikiran kita akan pesan itu?
Sebenarnya ungkapan "Berita Bohong" tersebut sangat keliru. Mengapa demikian, karena Berita adalah Informasi yang mengandung pelaporan atau penyampaian suatu peristiwa yang didalamnya mengandung fakta.
Â
Namanya berita pasti Informasi yang berdasarkan rujukan atau fakta, bukan di ada-adakan. Adapun mengenai Hoax itu lebih tepat kita sematkan dengan arti Informasi keliru bukan berita Bohong.
Salah seorang eks wartawan Kendari Pos yang kini menjadi Dosen pengajar di jurusan Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi FISIP, Muhamad Djufri Rachim mengatakan kepada Mahasiswanya,
"Tidak ada Berita Bohong, Karena berita mengandung fakta yang benar bukan bohong, kecuali informasi bohong. Karena berita sudah tentu Informasi yang mengandung fakta, tapi kalau Informasi belum tentu Fakta" Ungkapnya.
Maksud dari perkataan tersebut bahwasanya informasi itu sangat berpotensi keliru karena pesan yang ada dalam informasi bisa saja sumbernya tidak jelas atau tidak kredibel. Sangat mungkin tidak memiliki bukti atau sengaja dibuat untuk menggemparkan khalayak.
Sedangkan dalam berita mengandung informasi yang jelas, memiliki landasan dan berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Artikel
Berbicara tentang tulisan Jurnalistik, bukan berarti berkonsentrasi pada berita saja. Namun Artikel juga masuk dalam salah satu tulisan Jurnalistik.
Artikel pada umumnya adalah tulisan yang juga mengandung fakta dan data yang belum tentu terbaru namun dari segi Interpretasi ada sudut pandang penulis. Artinya bahwa dalam artikel, opini penulis masuk menginterpretasikan suatu informasi sekalipun itu masalah-masalah lama.
Pada intinya Artikel adalah tulisan jurnalistik yang harus menjelaskan suatu fakta kendati dari paradigma yang dibangun oleh penulis, baik tulisan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, budaya atau hal-hal luar biasa dalam kehidupan kita.
Untuk menulis artikel sendiri juga harus mengindahkan dasar-dasar Jurnalistik seperti diawal tulisan ini. Dalam penyusunan artikel, maka data-data yang dikumpulkan harus selalu mengacu pada sumber yang ada meskipun nanti ada interpretasi dari penulis.