Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertarungan Politik Dalam Permainan Catur

27 Desember 2021   14:50 Diperbarui: 27 Desember 2021   15:08 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kiranya semua sepakat jika bermain catur menguras semua waktu, pikiran dan perasaan. 

Adakalanya mainstream kebanyakan orang itu menganggap bahwa permainan ini hanya menambah beban pikiran saja atau waktu terbuang dengan cuma-cuma. 

Tidak bisa dipungkiri memang efek atau dampak dari permainan ini punya sisi yang menurut orang awam yang tak tahu menahu soal catur pastinya menjustifikasi ini permainan tiada berguna.

Tulisan ini tidak akan menguliti sampai tuntas dampak buruk dari permainan ini. Namun artikel ini akan sedikit memberikan gambaran pertarungan politik yang tersaji dari susunan, strategi, tak-tik dan berbagai macam jebakan dalam permainan catur. 

Catur adalah suatu permainan yang membutuhkan strategi atau tak-tik. Permainan catur beradu ketajaman posisi penyerangan maupun kecenderungan bermain defensif. Bertarung di atas papan kotak hitam dan putih. Permainan ini dimainkan oleh dua orang sebagai otak penggerak dari para personel dalam papan catur. 

Dengan jumlah keseluruhan 64 kotak dari dua sisi papan. Adapun susunannya adalah King sebagai kekuatan utama, perdana menteri, peluncur, kuda, dan benteng. Sedangkan di depan personel tersebut berjejer delapan pion penting sebagai eksekutor terdepan. 

Nah, sekarang apa hubungannya dengan politik jika kita bisa mendapatkan gambaran politik dari permainan ini? mari simak uraian singkatnya berikut ini 

Sudah tidak asing lagi bagi kita akan ungkapan "Percaturan politik" entah itu Kita dengar dari berita di berbagai Media atau pelajaran politik yang kita temui di sekolah-sekolah maupun kampus. Hal tersebut secara sederhana mengacu pada strategi dan taktik dalam politik atau lompatan-lompatan dalam politik. 

Politik identik dengan sistem kekuasaan atau berkaitan dengan pemerintahan yang sedang dijalankan berdasarkan kebijakan yang telah diputuskan. Dalam pemerintahan memiliki nahkoda atau sebagai pemimpin yang menentukan arah gerak dan posisi yang sedang dijalankan. 

Dalam permainan catur, otak pikiran Manusia yang berjalan. Para personel yang digerakkan itu memiliki daya dan kekuatan masing-masing sesuai dengan porsinya. 

Raja sebagai kekuatan utama dalam papan catur ibarat posisi sentral yang tak boleh dijatuhkan. Dia adalah sosok pemimpin yang mengarahkan perdana menterinya, birokratnya, pertahanannya, dan menjadikan para pionir sebagai eksekutor dari pada UU yang dijalankan. 

Berbagai macam langkah, gerak, dan lompatan dalam permainan catur, menunjukkan suatu tak-tik dan strategi apik agar eksistensi kepemimpinan bisa mendominasi dan mempengaruhi lawan politiknya. Jebakan dalam politik semisal pionir yang berjalan maju dengan segala kapasitas dan pengorbanannya.

Atas semua yang telah dikorbankan tentunya memberikan akses bagi personel dibelakangnya untuk melemahkan posisi atau bahkan menghancurkan pertahanan lawan. Peluncuran yang sifatnya melakukan penetrasi politik maka dari semua sisi pergerakannya bisa dikenal dan melemahkan posisi lawan. 

Maka apa bedanya dengan model politik sekarang ini. Penuh drama, intrik, hasutan, tak tik, dan lain sebagainya dalam rangka menunjukkan eksistensi pergerakan politiknya bisa dikenal dan memperoleh dukungan. Adapun peristiwa makan dan dimakan itu sebagai proses pengorbanan untuk mendominasi setiap lawan politiknya. 

Semua punya metode masing-masing. Sesuai ide, gagasan, pemikiran, yang bisa mendongkrak potensi reputasi agar melambung jauh dan tingkatan elektabilitas pionir-pionirnya bisa melambung tinggi kepermukaan publik. 

Otak sebagai dasar utama dalam menjalankan sistem pemerintahan yang berjalan. Apapun akan dilakukan demi tercapainya kepuasan politik, fanatisme, gila jabatan dan lain-lain sebagainya sehingga perang urat saraf terjadi dan pastinya ada yang kalah dan menang seperti dalam permainan catur. 

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam politik, Karena pada dasarnya politik adalah suatu prinsip tata kelola bersama yang dijalankan untuk kemaslahatan bersama.  Namun, yang sangat disesalkan adalah cara dan praktek dalam politik itu kadangkala menghalalkan segala cara agar kepentingan politiknya bisa terpenuhi. 

Salam Pergerakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun