Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengejar Pelangi

21 Desember 2021   16:14 Diperbarui: 21 Desember 2021   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelangi muncul kepermukaan buana
Sore melilit senja di pelataran rimba
titik-titik hujan masih terasa
Dia berlari mengejar pelangi yang seperti beberapa jarak saja

Sendiri dikungkung sunyi
dingin menyayat menerpa diri
di hutan jiwanya dilalap sepi
Hanya ada warna-warni yang menemani
di depan mata terasa indah nan hakiki

Pelangi semakin terasa dilihat sesaat
Dengan langkah yang sigap dia mendekat
Semakin jelas hasratnya semakin kuat
daksa dihimpit oleh penat
sementara jiwa melangkah dengan cermat

Harap keindahan pelangi akan dirabanya
Semakin dekat semakin terasa berubah
Pelangi hanya bayang-bayang fatamorgana ternyata

Semakin didekati dia semakin pergi
Pelangi hanya indah dipandangi
namun takkan pernah diraih hakikatnya    Jika hari ini masih ada harapan lagi untuk berjumpa dengan pelangi, maka paling tidak keindahannya akan selalu menyejukkan jiwa dari segala kerumitan kehidupan yang ada 


Musafar Ukba, 21 Desember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun