Melakukan vakansi tidak semata pada destinasi Wisata pantai, pegunungan hingga perbukitan, atau pemandangan alam lainnya, namun mengunjungi tempat-tempat yang bernuansa arsitektur kedaerahan juga merupakan salah satu destinasi wisata yang didalamnya terkandung nilai-nilai estetis dan penguatan pemahaman kebudayaan.Â
Kabupaten Kolaka merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara. Berbicara tentang arsitektur khas kedaerahan yang ada di Kabupaten Kolaka Salah satunya adalah Rumah Adat Mekongga.Â
Sebuah rumah adat khas suku Mekongga yang diduplikasikan dari peninggalan Bokeo Latambaga atau raja Latambaga serta terdapat 10 miniatur rumah adat Kab kota di Sulawesi Tenggara  yang berfungsi sebagai tempat istrahat tamu pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka.Â
Bangunan induk Rumah adat merupakan tempat pameran benda-benda peninggalan Bersejarah serta sebagai tempat Berlangsungnya Prosesi upacara adat Suku Mekongga. Suku mekongga sendiri adalah sebuah suku asli yang pertama kali mendiami wilayah kolaka Sulawesi Tenggara.Â
Rumah adat ini merupakan representasi kebudayaan suku Mekongga dengan khas Arsitektur kedaerahan  yang didesain bersifat tradisional dengan ragam hias motif-motif yang telah diwarisi secara turun-temuran.Â
Sehingga perlu kiranya menjadi bahan refleksi khususnya kalangan generasi muda dalam mengenalkan suatu identitas kebudayaan luhur dari khasanah kesukuan yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara.Â
Rumah adat yang memiliki luas wilayah kurang lebih 2 ha ini selain lokasinya yang strategis karena berada di pinggiran pantai dekat pelabuhan Veri-Bajoe atau berada dekat dengan masjid Agung Khaerah Ummah, Â Arsitektur bangunan ini juga menyimpan Ragam Hias Kesenian yang menjadi identitas kebudayaan lokal masyarakat Kolaka.
 Ragam hias yang menambah nilai estetis Rumah adat Mekongga sehingga menjadi lebih indah dan menarik. Selain itu ragam hias yang terdapat pada Arsitektur bangunan rumah adat ini  merupakan simbol-simbol yang mempunyai arti khusus tidak hanya sebagai hiasan semata tetapi memiliki latar belakang yang berkaitan dengan kebudayaan Suku Mekongga. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjungi rumah adat khas Kolaka ini.Â
Berbicara tentang seni maka ada dua elemen penting didalamnya, yaitu mengandung keindahan dan hasil cipta karya manusia. Begitu pun juga dengan rumah adat Mekongga ini memiliki nilai estetis dan hasil dari para arsitektur asli masyarakat suku Mekongga.Â
Maka berikut ini adalah beberapa nilai-nilai Kesenian sekaligus menjadi penguatan Pemahaman kebudayaan dari Rumah Adat suku Mekongga yaitu
- Nilai ragam hias yang terdapat pada arsitektur bangunan rumah adat Mekongga
Salah satu Karakteristik antara desain arsitektur Daerah dengan desain bangunan lain adalah terletak pada penempatan ragam hias yang terdapat pada bangunan rumah adat tersebut, dimana ragam hias merupakan simbolis yang mengandung nilai, baik itu dari nilai estetis,atau dari aspek kebudayaan yang memiliki arti tersendiri dari keberadaannya yang secara turun temurun terus dilestarikan.
Pada arsitektur Rumah adat Mekongga terkenal dengan ragam hias Tabere dalam bahasa Mekongga yang berarti sayur pakis yang berbentuk panjang. Ragam hias ini dapat terlihat pada dinding rumah adat sebagai hiasan dinding yang bercorak kuning, hitam dan merah.Â
Menurut makna dari ragam hias tabere yaitu melambangkan pribadi sosok gadis yang lembut anggun dan pemalu karena pada suku Mekongga dahulu sangat mengangungkan dan menghormati perempuan.
Ragam hias selajutnya terdapat pada  bagian ujung atap dan di depan pintu masuk. Pada ragam hias bagian ujung atap terdapat seperti kayu berbentuk runcing ini bermakna tombak yang melambangkan sebuah keberanian.Â
Dalam ceritanya pada zaman dahulu masyarakat Mekongga selalu diganggu oleh burung raksasa (Kongga) yang bertengger di atas rumah sehingga masyarakat membuat rumah dengan ragam hias berbentuk runcing di atap untuk menghindari gangguan.Â
Ragam hias rumah adat Mekongga ini juga terdapat di depan pintu masuk,  ragam hias ini berbentuk tabere dan juga  polygonal yang berbentuk runcing ke bawah.
Ragam hias yang menyerupai bentuk tombak  menghadap kebawah dan juga bentuk segitiga dengan runcing menghadap ke atas ini sebagai tanda kekuasaan Tuhan
Ada begitu banyak nilai yang terkandung pada Ragam hias Arsitektur kedaerahan di mana erat kaitannya dengan unsur kejiwaan atau kepercayaan suatu masyarakat. Â
Di setiap daerah tentu mempunyai unsur-unsur simbolis berbeda-beda demikian yang membedakan ragam hias antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Salah satunya Kabupaten Kolaka dengan ragam hias khas daerah tersendiri yang membedakan dengan Kabupaten kota lain yang ada di Sulawesi Tenggara.Â
- Sebagai Penguatan Pemahaman Kebudayaan.Â
Berhubungan dengan kebudayaan yang menampilkan kesenian arsitektur berupa wujud rumah adat Mekongga khas Kolaka, maka sudah menjadi keniscayaan jika berkunjung dan menggali berbagai makna dari simbol-simbol yang terdapat dalam tiap ornamen atau motif dari rumah adat merupakan suatu langkah yang efektif, untuk lebih memahami esensi dari keberadaan Rumah Adat ini.Â
Sehingga tercipta suatu proses pembelajaran dalam mengenali dan mendalami berbagai makna yang menjadi tambahan referensi mengenai kebudayaan yang terlukiskan melalui berbagai kontur dari tiap-tiap bagian rumah adat.Â
Tentunya dalam proses pengenalan bisa melalui pengelola atau juru kunci dari rumah adat Mekongga ini. Sehingga fungsi daripada rumah adat bukan sekedar tempat penginapan tamu-tamu tertentu saja, dan lain-lain hal.Â
Tetapi sebagai simbol kebudayaan yang harus tetap lestari dalam pemahaman dan kesadaran jiwa sebagai bentuk Apresiasi dari keberagaman budaya masyarakat melalui karya nyata peninggalan sejarah yang hakiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H