Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bulan seperti Bohlam

22 November 2021   20:32 Diperbarui: 22 November 2021   20:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang lengang bersikukuh dengan waktu
Waktu terus melaju tak tahu henti 
Bulan menggantung di atap langit bersama lentera cahaya darinya menyinari gulita

Bohlam tak tahu terang 
kuning saja seakan tak berdaya 
redup dalam kejapan mata yang remang 
Sementara tubuh menyandarkan diri pada asa yang kokoh sembari menikmati rembulan dibawah bohlam yang tak bersahaja

Jauh mata memandang masa depan 
seperti jarak dari bumi ke bulan
namun itu nampak dekat jika dengan seksama dan cermat, bahkan bukan mustahil akan menggapai bulan dengan segala pengorbanan

dedaunan sedikit tersingkap
bukan lagi hijau daunnya yang nampak
tapi dibawa bias cahaya rembulan 
kontur bermunculan indah dibawah pancaran bulan dimalam yang rindang

Dia akan terus menggantung 
sampai raja siang muncul lagi menyinari semua kelam
Sementara bohlam persis seperti bulan yang menggantung terus setia menyinari sampai waktunya selesai dan tak dibutuhkan lagi 

Musafar Ukba, 22 November 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun