Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penghuni Kebun

28 Juli 2021   00:04 Diperbarui: 28 Juli 2021   00:11 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berkebun Adalah Seni Menyatu Dengan Alam".

Siapa sangka,berkebun memang suatu aktivitas yang melelahkan tapi juga mengasyikkan. Bahkan bukan cuman mengasyikkan tapi plus juga suatu rutinitas yang menggiurkan. Lah kenapa bisa? 

Dalam tulisan kompasianer,pemilik akun Sri Pujiati yang berjudul "Ini Manfaat yang Bisa Kamu Dapat jika Memiliki Kebun Sendiri", salah satu manfaat yang bisa kita dapatkan adalah sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Kalau saya melihatnya memang demikian adanya lantaran saya juga merasakan demikian tatkala saya berada di Kebun.

 Syukurlah bagi kalian yang memiliki lahan yang luas untuk dipergunakan  berkebun. Apalagi dihalaman muka rumah ada lahan yang tersedia dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman yang multi faedah entah itu toga,bunga, sayur-sayuran dan lain sebagainya. 

Diartikel yang pernah saya buat tentang "Aneka Kehidupan di Kebun",ditulisan itu saya bercerita bagaimana saya memanfaatkan waktu libur yang ada sekarang dengan berkebun. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dikebun,tentunya bukan cuman datang selfi saja cari tempat yang indah untuk berfoto kemudian di Upload di Medsos, tapi lebih dari pada itu.

Terus terang saja kami bersyukur bisa memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam berbagai jenis tanaman yang bisa dipergunakan untuk kebutuhan,misal Jagung Kuning.

 jagung kuning di kebun: Dokpri
 jagung kuning di kebun: Dokpri

Jagung kuning adalah tanaman yang memiliki nilai produktivitas yang tinggi.

Rata-rata tiap hektar lahan, akan mampu menghasilkan sekitar delapan ton jagung pipilan kering. Cara panennya, dengan terlebih dahulu mengurangi daun bagian bawah, terus ke tengah, dan kemudian batang di atas tongkol juga dipangkas. 

Hingga yang tersisa di lahan tinggal batang jagung, dengan tongkolnya yang mulai menguning. Tongkol ini tetap dibiarkan di lahan sampai kering. Terakhir, kulit jagung dibuka, hingga biji jagung yang masih melekat pada tongkolnya bisa benar-benar kering karena terkena panas matahari langsung.

Selain itu jagung Kuning hasil panennya kebanyakan digunakan untuk keperluan pakan ternak entah itu ayam potong,ayam kampung,bahkan daunnya jadi pakan sapi atau kerbau. 

Kalau kami biasa sekali panen harga jualnya 4-6 Juta jadi lumayan lah untuk tambah-tambah biaya hidup,bahkan jagung mudanya kami konsumsi jadi makanan pokok pengganti nasi. Rasanya pun nda kalah gurih dari jagung putih,jagung kan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi juga.

Diusianya yang sekarang 2 bulan tanam, hamparan luas jagung yang tertata rapi menghadirkan kesejukan bagi siapapun yang memandangnya. Kalau kita lihat dari tempat yang agak tinggi itu bagaikan melihat hamparan lapangan yang sangat hijau. Apalagi saat angin berhembus kencang, sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang kamu Dustakan. Saya sendiri merasakannya

Saya biasanya berjaga-jaga disiang hari dipondok agar tanaman terhindar dari hama. Di pondok ini saya biasa ditemani oleh 2 mahkluk yang sangat lucu yang biasa tidur selonjoran didada saya tatkala saya berbaring, apalagi kalau bukan kucing.

Dokpri: 2 Ekor kucing.
Dokpri: 2 Ekor kucing.

2 kucing ini yang sering menjadi teman tatkala saya sedang di pondo-pondo bahkan saat saya masuk mengecek tanaman,mereka ikut mengekor terus sambil mengelus-ngelus kaki saya.

Satu hektar digunakan semua dipenuhi jagung kuning,satu hektarnya lagi itu dihuni banyak tanaman seperti yang pernah saya tulis dalam artikel sebelumnya. 

Ada juga mahluk empat kaki  yang menjadi penghuni Kebun kami. Yaitu la Baqa(nama panggilan Sapiku).

Dokpri: Sapiku
Dokpri: Sapiku

Gambar tersebut saya ambil saat saya sedang memberikan mereka dedaunan untuk dimakan. Sekalipun mereka sukanya makan rumput liar yang tumbuh tapi sengaja saya ikat,jangan sampai memakan tanaman jagung kuning disebelahnya. Makanya dikebun kami menanam juga  Rumput gajah sebagai pakan Sapi.

Dokpri: Rumput Gajah
Dokpri: Rumput Gajah

Jangan salah sangka ,sekalipun namanya rumput gajah,tapi kami tidak memelihara gajah. Itu kami sediakan untuk pakannya sapi. 

Kemudian ada penghuni Kebun lagi yang tak kalah menariknya yaitu dari bangsa Unggas 

Dokpri: Beberapa ekor Ayam
Dokpri: Beberapa ekor Ayam
Bahkan Ayam sekalipun kami pelihara. Itu sudah yang lazim bagi kami karena rata2 para pekebun disini juga merawat ayam. Ayam ini kami pelihara untuk kami jual nantinya.  Disetiap pagi saya lemparkan beberapa genggamg jagung di depan pondo-pondo ( sebutan untuk rumah kecil di kebun).

Sebenarnya masih banyak mahluk penghuni Kebun ini namun saya rasa tidak akan habis jika dikupas disini. Bahkan dulu itu Ular piton sepanjang 4 Meter kami dapati sedang tertidur dibawah pagar. Ihh ngeri..

Sebagai penutup saya ingin menyampaikan bahwa berkebun adalah salah aktivitas yang menyenangkan dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Dan lebih banyak interaksi secara langsung dengan alam yang seakan-akan kita sendiri menyatu dengan alam, apalagi kalau banyak mahluk lain yang menjadi penghuni Kebun. Seru bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun