Nampak cakrawala yang terbentang sejauh mata memandang,kali ini gumparan awan menuju ke tepian. Bias cahaya rembulan mempertontonkan warna warni,betapa dinamisnya kehidupanÂ
Adakalanya hening sesaat kendati petikan gitar dari anak tongkrongan dari kejauhan menikmati cahaya rembulan. Insan yang sejak tadi lunglai dilontarakan kritikan pun dibikinnya menimbang, biarlah,,
 Itu cuman inspirasi malamÂ
Jedah dua hari harapan bertubi-tubi menghampiri, suara parau dari sudut jalan tak kuasa berucap "hujan lebat kemarin itu berpamitan".Â
Duduk tenang ditepi jalan sembari memegang lutut ditekuk melirih kedinginan, seorang belia berjalan mengenakan sarung sembari mendekap kedua lengan menyusuri jalan Â
Adakah yang lebih tenang dari malam ini menikmati panorama malam bersama rembulan dan gugusan bintang-bintang sembari merenungi ciptaan tuhanÂ
Krik,,krik,,krik,,...jangkrik
Wruing, wruing,,...,layangan
Kongkorooyook,,,ayam jantanÂ
Seakan bersahutan menemani seorang insan yang sejak tadi mencari inspirasi malamÂ
Salam puisi,,,
Musafar Ukba,24 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H