Yang pertama, Mendengarkan perasaan dan pandangan anak dengan penuh perhatian. Ini menunjukkan bahwa perasaan mereka dihargai dan dipahami, seperti pelukan hangat yang menenangkan jiwa.
Yang kedua, Membuat aturan dan batasan yang konsisten namun fleksibel. Anak-anak membutuhkan struktur, tetapi mereka juga perlu ruang untuk belajar dan tumbuh, seperti pohon yang butuh sinar matahari dan hujan untuk berkembang.
Yang ketiga, Memberikan dukungan dan dorongan secara konsisten. Ini bisa berupa pujian, pelukan, atau hanya menghabiskan waktu berkualitas bersama, seperti air yang mengalir lembut membasahi dahaga mereka.
Yang keempat, Menggunakan pendekatan disiplin yang lebih mendidik daripada menghukum. Misalnya, berdiskusi tentang kesalahan dan cara memperbaikinya, bukan sekadar memberikan hukuman, seperti menggambar pelajaran di atas kertas kehidupan mereka.
Terakhir,
Mencari keseimbangan antara tegas dan keras dalam pola asuh adalah tantangan yang dihadapi setiap orang tua. Dengan mengadopsi pendekatan yang bijaksana dan penuh cinta, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang sehat, bahagia, dan seimbang.
Pola asuh yang tegas namun penuh cinta tidak hanya memberikan struktur dan batasan yang diperlukan, tetapi juga menawarkan dukungan emosional yang penting untuk perkembangan anak. Ini adalah langkah penting menuju membesarkan generasi yang lebih baik, penuh kasih, dan mampu menghadapi dunia dengan percaya diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H