Hal ini disebabkan oleh kandungan dari buah kurma yang memiliki manfaat bagi tubuh, buah kurma mengandung karbohidrat yang jika dicampur dengan air liur berubah menjadi glukosa.
       Untuk tata cara melakukan tahnik terjadi khilaf atau perbedaan pendapat dikalangan ulama'. Menurut imam mawardi dalam kita beliau Al Inshf lil Mawardi dijelaskan bahwa, "Menurut Ulama yang membolehkan tahnik bayi, maka yang paling utama menurut mereka adalah menggunakan kurma. Jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis. Inilah pendapat Ulama Syfi'iyyah dan Hanabilah."
      Sedangkan dalam kitab Fathul Bari karya dari Imamuna Ibn Hajar Al-Asqolani mengatakan bahwa, "Yang lebih utama, mentahnk dilakukan dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Kalau tidak ada kurma, bisa diganti dengan sesuatu yang manis. Tentunya madu lebih utama dari yang lainnya."
      Dari sini bisa diambil Kesimpulan bahwa mentahnik bayi boleh menggunakan makanan-makanan yang memiliki rasa manis secara  alami.
      Untuk orang yang melakukan tahnik tidak ada aturan yang pasti dalam Islam, baik laki-laki ataupun Perempuan boleh untuk melakukan tahnik, hanya saja dianjurkan untuk meminta bantuan ulama' yang secara kualitas agamanya lebih tinggi diatas rata-rata muslim pada umumnya dengan harapan doa yang dibacakan terkabulkan.
Lalu terakhir yang menjadi pertanyaan adalah, apa hukum dari tahnik itu sendiri?
Jika dilihat dari banyaknya hadist mengenai tahnik bayi, dan didalamnya memiliki makna anjuran maka tahnik bayi ini dihukumi sunnah. Â Setelah itu jika dilihat dari manfaat - manfaat yang sudah dijelaskan sebelumnya hendaknya orang tua melakukan tahnik kepada anak - anak mereka, karena untuk melakukannya pun tidak membutuhkan dana yang besar dan tidak merugikan apa - apa.
       Hadist lain yang menjelaskan tahnik adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:
 " Dari Saidatina Aisyah RA berkata; Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah didatangi dengan kanak-kanak. Lalu Baginda memberkati mereka dan mentahnikkan mereka. Kemudian Baginda didatangi dengan seorang kanak-kanak lalu kanak-kanak itu kencing di atas Baginda. Lantas Baginda meminta air dan memercikkan air tersebut ke atas kencing itu. Baginda tidak membasuhnya,"
Semoga bermanfaat, terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H