Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi sehat, berbagai cara akan dilakukan untuk mencapai hal itu baik bersifat kebiasaan hingga asupan.
Islam mengajarkan orang tua bentuk parenting yang unik, mungkin bagi beberapa orang yang mendengar sedikit tidak masuk akal. Salah satunya tahnik bayi.
Apa yang dimaksud Tahnik bayi?
Tahnik bayi sudah ada pada zaman Rasulullah SAW. Beliau lah yang mengajarkan umat muslim untuk mentahnik bayinya. Tahnik bayi adalah mengunyah makanan yang manis lalu diletakkan dimulut bayi yang baru lahir.
Jika pada zaman Rasulullah, beliau sendiri yang akan melakukan tahnik dengan memindahkan air liur beliau kepada anak yang baru lahir. Air liur beliau adalah bagian dari fisik nabi, yang  pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan manusia lainnya. Air liur nabi beraroma wangi.
Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Baihaqi dan Abu Nu'aim diceritakan yang artinya:
"Dari Ruzainah budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah shallalllahu 'alaihi wasallam pada hari 'Asyura biasanya memanggil bayi-bayi yang masih menyusu dan bayi-bayi yang sesusuan dengan putrinya Fatimah kemudian Rasul memberikan liurnya ke mulut mereka dan Rasul berkata kepada ibu-ibu yang menyusui mereka, 'Jangalah kalian menyusui mereka sampai malam.' Maka liur Rasul pun sudah mencukupi bagi mereka".
Jika pada zaman sekarang tahnik bayi dilakukan dengan mengunyah kurma lalu kurma tersebut dipindahkan ke mulut bayi yang baru lahir. Tahnik dilakukan dengan harapan anak akan piawai dalam berbicara dan mampu mengeluarkan kata-kata indah serta mengikat hati bayi dengan syari'at sekaligus memperkuat akidah bayi.
 Akan tetapi adakah penjelasan medis terkait tahnik ini?
       Dikutip dari Journal of Health Research yang disusun oleh Niken Bayu Argaheni dan Gita Kostania dijelaskan bahwa Tahnik berfaedah untuk melindungi bayi dari kekurangan glukosa, memperkuat otot mulut, serta memiliki kemampuan meningkatkan jumlah Trombosit, Leukosit, Hematokrit dan Hemoglobin serta menghambat 25% lebih baik terhadap E.Coli.