Kolaborasi Mahasiswa dan TPQ Nurul Iman Upaya Membangun Generasi Islami
Masjid Nurul Iman di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, menjadi salah satu pusat kegiatan sosial-keagamaan yang digerakkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 39 Arunika Dharma dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Salah satu program unggulan yang telah dilaksanakan adalah kegiatan mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Masjid Nurul Iman. Kegiatan ini dirancang untuk mendukung pembinaan generasi muda dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam secara mendalam.
Dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis, program ini melibatkan lima mahasiswa KKM secara bergiliran untuk memberikan pengajaran kepada sekitar 35 santri yang berusia 5 hingga 12 tahun. Fokus pembelajaran meliputi pembacaan Al-Qur'an dengan metode Iqra, hafalan surat pendek, doa sehari-hari, serta penguatan akhlak islami. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat literasi Al-Qur'an di wilayah pedesaan mencapai 65%, lebih rendah dibandingkan dengan wilayah perkotaan yang berada di angka 80%. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKM berupaya meningkatkan kemampuan literasi Al-Qur'an di kalangan anak-anak Desa Sukodadi.
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran melibatkan metode interaktif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari di kampus, sekaligus membangun hubungan erat dengan masyarakat setempat. Dukungan penuh dari takmir Masjid Nurul Iman, orang tua santri, dan masyarakat sekitar memberikan motivasi besar bagi mahasiswa KKM dalam menjalankan program ini secara konsisten.
*****
Kegiatan mengajar di TPQ Masjid Nurul Iman yang dilakukan oleh mahasiswa KKM Kelompok 39 Arunika Dharma UIN Malang tidak hanya berfokus pada pengajaran teknis membaca Al-Qur'an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada para santri. Dengan jumlah rata-rata 10 anak setiap sesi, mahasiswa menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berdampak positif.
Setiap hari Senin dan Kamis sore, kegiatan dimulai pukul 16.00 WIB hingga menjelang Maghrib. Pembelajaran biasanya diawali dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan sesi membaca Al-Qur'an menggunakan metode Iqra, di mana setiap anak mendapatkan pendampingan individu untuk memastikan pelafalan huruf hijaiyah yang benar. Data menunjukkan bahwa sekitar 70% santri kini telah mampu membaca Al-Qur'an dengan lancar dalam tiga bulan terakhir, meningkat dari sebelumnya yang hanya 50%.
Selain membaca Al-Qur'an, program ini juga mencakup hafalan surat pendek dan doa-doa harian. Santri diajak untuk menghafal satu surat pendek setiap dua minggu, dengan metode pengulangan (repetition learning) yang terbukti efektif. Dalam satu bulan, lebih dari 80% santri berhasil menghafal dua surat pendek, sesuai target yang telah ditentukan. Mahasiswa juga memanfaatkan media pembelajaran kreatif seperti flashcard doa-doa harian dan video animasi Islami untuk menarik perhatian anak-anak.
Yang membuat program ini istimewa adalah adanya sesi cerita islami yang disampaikan di setiap pertemuan terakhir minggu kedua. Para mahasiswa menceritakan kisah-kisah nabi atau cerita tentang akhlak mulia untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak. Salah satu kisah favorit santri adalah cerita tentang kejujuran Nabi Muhammad SAW, yang mengundang banyak pertanyaan menarik dari mereka.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada santri, tetapi juga kepada para mahasiswa. Melalui pengalaman mengajar, mahasiswa belajar meningkatkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan pengelolaan waktu. Menurut survei internal yang dilakukan oleh tim KKM, 90% mahasiswa merasa kegiatan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar.
*****
Kegiatan mengajar di TPQ Masjid Nurul Iman oleh mahasiswa KKM Kelompok 39 Arunika Dharma UIN Malang bukan hanya sekadar rutinitas mingguan, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam membangun fondasi pendidikan agama bagi generasi muda. Dengan dedikasi dan semangat yang konsisten, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an dan hafalan santri, tetapi juga membentuk karakter islami yang lebih baik di kalangan anak-anak.
Manfaat dari kegiatan ini terasa baik bagi santri maupun mahasiswa. Bagi santri, mereka mendapatkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sementara mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga yang memperkaya soft skill mereka, seperti kemampuan mengajar, manajemen waktu, dan kepemimpinan. Tak hanya itu, program ini juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat sekitar, membuktikan bahwa kolaborasi yang baik dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan.
Keberlanjutan program ini sangat diharapkan, terutama dengan dukungan dari pihak masjid dan masyarakat sekitar. Jika dikelola dengan baik, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan pendidikan agama yang lebih luas di daerah lainnya. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang peduli terhadap pendidikan generasi muda, harapannya nilai-nilai islami akan terus tertanam kuat dan menjadi bekal utama dalam menghadapi tantangan masa depan.
Kegiatan ini mengingatkan kita semua bahwa mendidik anak-anak bukan hanya tugas orang tua atau guru, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." Dengan semangat inilah, mahasiswa KKM 39 berusaha memberikan yang terbaik bagi santri di TPQ Masjid Nurul Iman. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H