Mohon tunggu...
Muslim Amiren
Muslim Amiren Mohon Tunggu... Dosen - Seorang futurist, easy going, dan berharap hidupnya bermanfaat banyak bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitar

Dosen FMIPA, Jurusan Informatika. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Usaha: NTA TOUR TRAVEL (tour operator dari Aceh untuk Dunia) Visi: Menjadi rahmatan lil Indonesiain. Misi: Menulis, merawat ingatan, melawan lupa. Hp/WA: 085277224606, email: ntatourtravel@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Murah di China: ke Tembok Besar Hanya 20 Ribu Rupiah, Mau?

3 Juni 2013   18:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 4598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esok harinya, setelah shalat shubuh mulailah kami mengeksplore China. Mulai dari Lapangan Tiananmen, Forbidden City hingga Temple of Heaven. Itulah beberapa perjalanan kami hari pertama. Banyak hal-hal baru yang kami temui. Ada yang indah, cantik, unik dan banyak juga yang lucu. Seorang kawan yang desainer dari Piyoh!, langsung jatuh cinta dengan Beijing. Walaupun sedang summer, tapi hampir tidak nampak mataharinya. Angin dingin berhembus lembut. Seperti summer di Eropa, kata Alto, seorang lepasan Jerman.

Seorang perempuan cantik semampai, berdiri di tengah Lapangan Tiananmen. Seperti sedang menunggu. Angin meniup anakan rambutnya yang panjang dan memainkan ujung-ujung baju orangenya. Bola-bola bunga cantik ditata rapi di pinggir-pinggir taman. Sebuah display cinema sepanjang 30 meter menampilkan video-video cantik dari seantero China. Dari Badaling Great Wall Beijing hingga Kampung Air Zhujiajiao Shanghai, dari West Lake Hangzhou hingga Canton Tower Guangzhou, dari Windows of The World Shenzen hingga Casino Macao. Luar biasa. Memukau.

Sementara itu, seorang kawan berusaha mengambil gambar seorang tentara penjaga Lapangan Tiananmen. Tetapi, setiap kali ingin dipotret dia selalu melihat ke arah lain. Bahkan akhirnya, sang tentara berpindah tempat dengan langkah-langkah kaki yang besar. Dasar kawan ini agak bandel, dia mencoba menjajari langkah tentara ini seperti orang menaikkan bendera. Ada-ada saja.

Untuk ke Great Wall kami memutuskan pergi pada hari kedua. Dengan menggunakan subway kami menuju stasion bus yang menuju Tembok Besar. Sesampai disana, banyak sekali Bus yang menuju Great Wall. Ada yang nomer 878, 858, dan 919. Mengejutkan, harganya hanya 12 yuan atau 20 ribu rupiah dengan kurs 1 yuan = Rp. 1.600. Akhirnya, kami berangkat menuju Tembok Besar. Sekitar satu jam perjalanan dari Beijing. Alhamdulillah, ternyata ke Tembok Besar itu nggak mahal. Mau?...

[caption id="attachment_246923" align="aligncenter" width="611" caption="Depan Pintu Gerbang Badaling Great Wall, Beijing-China. Dream come true."]

1370259985469808712
1370259985469808712
[/caption]

Silakan kontak kami, jika ingin ditemani kesana. Cerita dan foto-foto di Tembok Besar akan kami hadirkan nanti. Bila tidak sabar, silakan kunjungan facebook kami, disini atau disini . Sampai jumpa dicerita selanjutnya....

Cheers,

Mus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun