Wisata Dalam Negeri Mahal, begitu headline Koran Kompas (Senin, 23 Maret 2015). Selain mahal, objek wisata di dalam negeri katanya kurang bersih dan tidak aman. Artikel tersebut menggerakkan penulis untuk memberi suatu informasi tempat wisata yang bersih, aman dan insyaAllah murah, yaitu Sabang.
Kota Sabang terletak di pulau hampir paling ujung Indonesia (karena masih ada Pulau Rondo), Pulau Weh. Disinilah perhitungan Nol Kilometer Indonesia dimulai. Tempat dimana seminggu yang lalu, Presiden Jokowi mendeklarasikan semangat “Ayo kerja” dan logo baru Kemerdekaan Indonesia.
Banyak hal menarik yang belum diketahui orang tentang Sabang. Misalnya, kota ini adalah Kota tingkat II tanpa lampu traffic light (lampu merah-kuning-hijau). Anda bisa kemana saja tanpa takut macet di perempatan jalan. Bahkan anda bisa parkir mobil atau sepeda motor dimana saja dipinggir jalan, tanpa perlu takut dicuri. Kenderaan anda akan sangat aman disini, karena pencuri tidak tahu harus bawa kemana barang curiannya, selain berputar-putar saja di pulau ini.
Banyak objek wisata yang bisa diakses dengan sepeda motor atau mobil, karena jalannya yang mulus lagi lebar dan bersih. Hanya saja,bagaimanakah cara berwisata murah ke salah satu dari 14 destinasi terbaik di Indonesia ini? Mari kita simak.
Untuk mencapai kesini, ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Cara yang paling mudah ialah dari Banda Aceh, Ibukota Aceh (sejak 2007 tidak lagi bernama Nanggroe Aceh Darussalam). Dari sini, kita punya 2 cara untuk mencapai Sabang, cara mahal dan cara murah. Cara mahal ialah dengan membeli tiket Kapal ferry cepat Bahari Express (45 menit perjalanan) seharga 75ribu (kelas Ekonomi), 85ribu (Kelas Eksekutif) dan 105ribu (kelas VIP).
Bagi yang ingin menikmati wisata pilihlah kelas VIP, anda bisa tidur dengan nyenyak atau berkaraoke di dalamnya. Jika tidak, pilihlah kelas ekonomi atau eksekutif dan naiklah ke aats geladak kapal. Disana anda bisa melihat laut lepas dan lumba-lumba yang berkejaran (bila anda sedang beruntung). Kapal ini biasanya berangkat dua kali dari Banda Aceh, yaitu pukul 9.30 pagi dan pukul 16.00 sore. Tapi kadang-kadang kalau keadaan laut lagi tidak menentu, misalnya lagi puncak musim barat atau musim timur. Kapal ini berangkat pukul 8 atau 8.30 pagi.
Kemudian, cara murah ialah memilih kapal lambat (dua jam perjalanan), KMP BRR. Kapal ini biasanya juga berangkat dua kali pp mengarungi Banda Aceh - Sabang, yaitu pukul 11.00 dan pukul 16.00. Tiketnya hanya seharga secangkir kopi Starbuck, 25ribu saja. Namun kalau anda ingin menikmati tidur yang nikmat, boleh masuk ruang vip dan menambah 25ribu lagi nantinya.
Bila anda suka ruang terbuka, naiklah ke geladak dan sewalah tikar plastic seharga 25ribu. Disana anda bisa mengajak kawan-kawan untuk main gaplek, ludo, halma, monopoli, bahkan catur. Bila bepergian sendiri, anda bisa nonton film terbaru dari Laptop atau membaca novel/buku baru. Waktu 2 jam lebih dari cukup untuk menikmati hal-hal tersebut bersama kawan-kawan atau sendirian saja.
Kalau tidak suka ke semua itu, ambillah tas anda, jadikan bantal dan berbaringlah. Bila lapar, makanan dan minuman hanya berada beberapa meter di kantin kapal, sekitar anda. Bila ingin sholat, musalla ada di lantai 2. Namun bila ingin berjamaah, anda bisa masuk ke ruang kendali kapal dan ikut shalat berjamaah dengan Kapten dan para ABK kapal.
Setelah 45 menit atau 2 jam, anda akan sampai di pelabuhan Balohan. Dari sini, anda bisa memulai petualangan di Sabang. Ada tiga moda transportasi yang bisa anda pilih, yaitu mobil, becak atau motor. Dengan becak, anda akan dikenakan biaya antara 20ribu hingga 50ribu, tergantung tujuannya. Dengan mobil, paling mahal 50ribu sampai ke kota (20 menit) dan 70-100ribu sampai ke KM Nol dan Iboih.
Pilihan yang murah meriah ialah menyewa sepeda motor. Harga sewanya adalah 50ribu untuk 10 jam dan 100ribu selama 24 jam.Anda hanya perlu memberikan ktp sebagai jaminan, dan isi bensin 10ribu. Seterusnya, anda bisa berkeliling Sabang kemana suka. Yakinlah, tidak akan kesasar disini. Kemana saja, pasti di pulau itu juga. Dan jalannya juga tidak begitu banyak arah. Lagipula masyarakat Sabang sangat ramah dan suka membantu, jikalau anda kesasar nantinya.
Lalu bagaimana mendapatkan makan enak dan akomodasi murah. Gampang. Untuk makan, tersedia banyak warung yang menjual nasi antara 10-12ribu dengan lauk ikan dan 12-15ribu dengan lauk ayam atau daging. Bahkan, kalau nasi pagi anda hanya bisa mendapatkan 5ribu – 8 ribu per bungkus. Kalau minum, teh atau kopi hanyalah 3-4ribu gelas. Sementara begitu dulu ya, nanti kita sambung lagi tentang akomodasi murah dan tempat-tempat yang menarik, namun gampang dijangkau. Salam damai dari Aceh, met rehat!!(Bersambung ke Bagian 2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H