[caption id="attachment_100947" align="alignleft" width="320" caption="Melihat bintang, sumber:http://glory-my-diary.blogspot.com"][/caption] Teman.... Ada yang ingin kuceritakan padamu Tentang malam yang gelap Mungkin kaupun tak lagi ingat Ketika kita duduk didepan rumahmu Diterangi kerlip bintang, bulan setengah penuh dan elusan lembut angin malam.. Saat itu kita tidak menghitung bintang seperti Abu Nawas.. Tidak juga bicara Scorpio, Leo ataupun Sagitarius Tetapi kita menggambar asa bersamanya.. Kau kata, kau ingin bernyanyi disana, di salah satu bintang Aku? ingin kulantunkan sebuah kalimah suci disana.. Tapi saat kau tanya "kalimah apa?" Aku hanya bisa diam... bungkam, hanya ada pandangan mata menatapmu penuh arti. Apa? Tanyamu lagi.. Ternyata perempuan emang pantang percaya rasa Walaupun engkau telah membaca tanda.. Masih ingatkah kau? Hingga kau tutup malam itu dengan ... "bagusnya kau mencari orang lain yang mengerti kamu!" Saat ini... ketika rumahmu kembali gelap Aku tak hendak memendam rasa Biarlah dia lepas bersama angin Berkelana di dinding-dinding malam Siapa tahu bisa mencapai awan, bahkan mungkin bintang-bintang Sehingga esok paginya engkau akan mendapatkan embun di daun mawarmu bertuliskan "maukah kau menjadi bidadariku?" (Buat seseorang yang sedang berada dalam kegelapan Note: biarlah sesuatu menerangimu, walaupun hanya sekerlip kunang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H