Mohon tunggu...
Muryanti Sosiologi
Muryanti Sosiologi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pembelajar mimpi-mimpi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"9th Kompasiana" Kompasiana Penghapus Lara

14 November 2017   09:04 Diperbarui: 14 November 2017   09:28 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan memberikanku anugerah suka menulis, walaupun saya sangat menyadari bahwa tulisanku tidaklah menarik, membosankan dan sangat tidak menjual. Hal ini terbukti sejak berupaya tulisanku dikirim ke berbagai macam koran, baik local atau pun nasional tidak ada yang memuat satu pun. Bahkan, jika dibukukan, kumpulan tulisan yang tidak dimuat di koran akan menjadi buku. Tentunya buku yang tidak menarik.  Tapi bagi saya tidak apa, tidak menarik. Mengingat, walaupun tidak layak dikonsumsi oleh khalayak, dengan menulis saya merasakan kebahagian dan lepas lah berbagai macam rasa-rasa yang tidak enak dan sering mengganggu pikiran-pikiranku. 

Kesenangan dengan dunia tulis menulis itu, aku rasakan sejak usia SD.  Pada tahun 1990-an, sangat digalakan oleh pemerintah untuk berkorespondensi, sehingga rubric koresponden banyak diminati oleh anak muda di seluruh penjuru Tanah air. Banyak majalah-majalah remaja, memberikan ruang untuk berkorespondensi. Biasanya di cover bagian belakang memuat korespondensi. 

Dengan adanya rubric ini dan adanya namaku di suatu majalah, menjadikan saya senang sekali menulis surat dengan teman-teman baru di seluruh penjuru Tanah air. Bahkan ada yang pernah berjumpa darat dan sampai saat ini masih berteman baik. Selain melalui rubric koresponden, aku juga mengikuti kursus jurnalistik jarak jauh. Waktu itu ada Ash Shidiq Intelectual Forum, yang membimbing saya dalam menulis artikel dan mendapatkan sertifikat menulis. 

Selama masa kuliah pun, aktivitas menulis juga tidak luput dari kegiatanku, dengan tergabung kelompok diskusi dan penerbitan di Fisipol UGM, yakni Sintesa dan majalah Universitas UNY, Ekspresi. Melalui sintesa ini aku banyak belajar tentang dunia social yang sangat komplek, rumit dan multidimensi. Dengan berbagai macam diskusi dari berbagai macam perspektif semakin membuka kan dunia saya, bahwa hidup itu tidak linier dan tidak selalu indah. Rasa sakit dan perih pun juga menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri.

 Selama kuliah pun aku juga aktif menghidupkan media kelompok/komunitas Marginal, yaitu Pekerja Rumah Tangga (PRT) bersama dengan Rumpun Tjoet NJak Dien yang melahirkan Suara Serikat PRT untuk beberapa edisi. Sampai akhirnya, saat ini saya bekerja sebagai Dosen di UIN Sunan Kalijaga, aktivitas sehari-hari tidak bias dipisahkan dari membaca, menulis dan mengajarkan dari apa yang sudah ditulis dan dibaca. 

Terkait dengan hidup dan jiwa raga saya yang tidak bias dipisahkan dari tulis menulis, kehadiran kompasiana merupakan teman sejatiku yang selalu siap menampung apa pun curhatanku. Jika pada masa lalu kegalauanku banyak yang tidak bias dimuat di media, sekarang dengan kehadiran kompasiana menjadikan apa yang saya tulis, sesederhana pun bias dinikmati oleh orang lain. 

Kompasiana adalah wadah yang sangat oke dibandingkan dengan meda social lain yang secara langsung dilike atau dicaci oleh orang lain. Dengan blogger, kita bisa menjaleskan fakta dan cerita secara panjang, sehingga tidak serta merta pembaca langsung mencaci atau menyukai dengan sangat simple., sehingga seorang netizen perlu berpikir dalam melihat fakta yang dituliskan. Lebih dari itu semua, dengan kompasiana, saya sangat bahagia dalam hidup, karena ketika punya unek2 dalam hati dan pikiran, dengan kompasiana kegalauan itu bisa aku atasi tanpa membebani orang lain. Love You Kompasiana, semoga ke depan, semakin memberikan konten-konten menarik yang semakin membuat kami tersenyum bahagia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun