Mohon tunggu...
Muryanti Sosiologi
Muryanti Sosiologi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pembelajar mimpi-mimpi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asyiknya jadi Komite Sekolah

20 Oktober 2014   17:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:23 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu agen untuk merubah pengetahuan masyarakat, terutama anak didik. Kepercayaan masyarakat semakin menumbuh dengan adanya kebijakan pemerintah bahwa pendidikan dasar wajib,mulai dari tk,sd dan smp. Hingga semuanya harus mengenyam pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sdm.

Kesadaran peningkatan sdm tersebut juga dilakukan dengan memperbaiki mutu kualitas dan kurikulum pendidikan nasional. Dengan perubahan setiap waktu, diharapkan pendidikan yang diterima oleh anak didik tidak ketinggalan zaman. Pada situasi padatnya kurikulum yang dijalankan oleh sekolah, baik di tingkat tk, sd dan smp menjadikan konsentrasi guru sangat fokus untuk perbaikan kurukulum, yang terkadang kurang memperhatikan secara detil kebutuhan siswa yang berbeda satu sama lain, terutama terkait dengan berbagai macam kegiatan pendidikan yang diselenggarakan. Pada situasi ini, peran komite sekolah sebagai penghubung dan sarana komunikasi antara sekolah, murid dan wali murid menjadi sangat penting.

Keberadaannya bisa mendorong kreativitas guru untuk mengembangkan kurikulum menjadi terbantu. Dan jika wali murid ataupun murid ingin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar menjadi terbantu dengan keberadaannya. Murid dan wali murid enggan menyampaikan unek-uneknya dan terkadang guru agak tersinggung karena adanya tekanan dari wali murid dan mereka merasa sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Kebetulan anak saya duduk di TK B, di sebuah TK Negeri dibawah kampus negeri di Bogor. Pada saat rapat tahun ajaran baru Agustus 2014, saya tidak menyangka wali murid dengan sangat bulat memilih saya menjadi ketua komite sekolah TK tersebut. Dengan mengucapkan bismillah saya bersedia menjadi ketua komite dengan segala kekurangan saya yang agak kurang memperhatikan pendidikan anak.

Kesanggupanku pun harus disertai tanggungjawab dan konsekuensi mengetahui berbagai macam aktivitas di sekolah. Saya harus tidak hanya mengetahui, akan tetapi sebisanya mengikuti berbagai macam kegiatan sekolah, kecuali belajar mengajar dan ekstra kurikuler yang sudah pasti penanggung jawabnya guru kelas masing-masing. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang sebagian besar dilaksanakan di luar sekolah dan kegiatan penghubung antara guru-murid dan wali murid. Diantaranya : makan bersama, parenting, renang, manasik, potong kambing, darmawisata dan lainnya.

Langkah pertama yang aku lakukan adalah membuat group bbm semua wali murid yang punya pin bb. Mengingat hampir semuanya memiliki smart phone jadinya sarana itu harus dimanfaatkan sebagai alat komunikasi sebelum saya sampaikan kepada ibu guru. Group dari pertama saya buat sampai dengan saat ini lumayan sangat efektif. Kalo biasanya info dari guru ke wali murid menggunakan surat yg membutuhkan waktu untuk saling merespon, dengan adanya group ini, info dari bu guru bisa dishare kepada wali murid terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana responnya. Nanti respon disampaikan di sekolah, baru ditindaklanjuti dengan surat resmi dari kepala sekolah TK. Sangat mudah dan efektif komunikasi kami akhirnya, yang bermuara pada kegiatan sekolah yang bisa berjalan dengan lancar. Pada perkembangannya bukan hanya untuk kegiatan sekolah saja komunikasi berjalan, akan tetapi pada berbagai macam sharing-sharing kegiatan pendidikan secara umum. Alhamdulillah, dengan adanya group ini kegiatan sekolah bisa tersosialisasikan dengan baik kepada semua wali murid, tanpa harus bertatap muka pun bisa saling tahu dan memberikan komen ataupun masukan terhadap semua kegiatan.

Langkah berikutnya, sebagai ketua harus menghandle semua kegiatan. mulai dari mengadakan rapat setiap bulan sekali, sampai mengorganisir semua wali murid yang terlibat di sekolah. Misalnya untuk kegiatan renang, sekolah membutuhkan wali murid untuk menjaga anak2 yang ikut renang. Apalagi anak2 yang masih usia Playgroup antara 3-5 tahun sangat membutuhkan pengawasan ortunya. Sebagai ketua komite, saya harus berkomunikasi dengtan guru, siapa wali murid yang ditunjuk, kemudian mengkomunikasikan dengan ortu, apakah ortu yang ditunjuk tersebut bisa atau tidak mengikuti kegiatan sekolah. Tentunya kalau tidak bisa harus segera menggantikannya dengan ortu yang bisa. Tidak hanya itu, komite juga harus mengurusi lokasi yang bisa digunakan untuk renang (survey lokasi-harga-serta transport) yang digunakan dari lokasi ke sekolah. Kemudian mengurusi makan siang anak dengan memasankannya dan yang pasti menjaga agar proses berenang berjalan lancar. Anak-anak bisa belajar berenang, senang dan yang pasti tidak ada kecelakaan, misalnya anak tenggelam dsbnya. Tentunya masih banyak kegiatan komite lainnya untuk mensupport sekolah.

Tentunya saya, harus membagi waktu, karena saya sendiri harus mengajar di kampus dengan berbagai macam permasalahan mahasiswa, kemudian menyelesaikan tugas2 kuliah S3 yang sekarang saya jalani, menghandle semua tugas rumah tangga pada saat suami tugas ke luar kota. Sangat menyenangkan, dengan banyak tugas semakin saya harus membagi waktu dan menjaga kesehatan untuk kelangsungan semua kegiatan agar bisa lancar dan terselenggara dengan baik. Aksi kecilku ini kulakukan dengan penuh semangat dan cinta, harapanku setiap kegiatan yang diselenggarakan bisa dikenang oleh ortu-sekolah-dan wali murid sehingga semua punya referensi untuk melakukan sesuatu dengan penuh semangat dan bersungguh-sungguh. Keep spirit Indonesia (#) (Bogor,19/10/14)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun