Mohon tunggu...
Murwat
Murwat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Trimo Ing Pandum

Selanjutnya

Tutup

Humor

[Guyon] Monika Kemana, Bu!

3 November 2011   02:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:07 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Beberapa hari tidak punya kesempatan menulis di Kompasiana membuat ide-ide menguap. Giliran ada kesempatan, justru yang teringat adalah seraut wajah dan sebuah nama, Monika.  Bisa jadi kisah tentang Monika bukan lagi hanya sebatas ide, tetapi sudah menjadi idol bawah sadar.

Pertemuan saya dengannya terjadi dengan tidak sengaja.  Suatu siang yang panas, saya  dan teman saya, EK. memutuskan untuk berhenti makan siang di sebuah warung kecil di sudut pertigaan jalan. Warungnya berhalaman luas banyak ditumbuhi pepohonan. Tempat yang pas untuk melepas lelah, teduh berangin semilir menyegarkan.

Seperti biasa, yang kami sukai adalah ayam goreng dan es jeruk. Tidak lama makanan siap di santap. Tiba-tiba kami tersentak. Seorang gadis kinyis-kinyis membawa nampan berisi es jeruk. Udara panas tiba-tiba menjadi sejuk dingin, sedingin butir-butir embun di sisi luar gelas di atas nampan. Apalagi ketika si gadis tersenyum manis.

"Anak  Ibu?" tanya saya seraya melihat ke arah ibu pemilik warung.

"Iya, namanya Monika!"

"Cantik!" saya keceplosan dengan polosnya.

"Ah, cuma anak bakul endok (penjual telur)" jawab si ibu merendah disertai tawa yang renyah.

Kemudian kami mengobrol santai dengan mereka. Ngalor-ngidul berganti-ganti topik. Tetapi saya dan teman saya lebih fokus untuk menggoda Monika.  Bukankah itu yang lebih menarik bagi kami, pemuda yang masih suka tebar pesona?

Sejak kejadiana itu saya sering mempromosikan warung ayam goreng itu kepada teman-teman saya, maksudnya adalah teman-teman yang bisa saya ajak ke sana atau yang mau mengajak saya ke sana. Jika beruntung, bukan hanya bisa ketemu Monika tapi juga mendapat rejeki ditraktir teman. Kalau dipikir-pikir, saya aneh juga.  Memamerkan sesuatu yang saya miliki saja tidak baik, lha ini saya kok malah memarkan seseorang yang belum  menjadi hak saya.  Biarlah, yang penting hati gembira menatap senyum manis Monika.

Pada kesempatan lain, saya berkunjung ke sana bersama EK. Ada yang berbeda hari itu. Yang membawa nampan es jeruk bukan Monika.  Es jeruk itu tampak tak sedingin biasanya. Angin semilir yang biasanya sejuk,kali itu seolah menjadi panas.  Menunggu sekian lama, Monika tidak muncul juga.

"Monika kemana, Bu?" saya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Monika ikut suaminya, Mas. Beberapa hari yang lalu Monika menikah!"

Ayam goreng tiba-tiba berasa sangat asin. Dan es jeruk itu saya sangat yakin rasanya pahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun