"Nggak pa pa, Dik. Semua orang bisa melakukan kesalahan. Itu kan cuma salah duga. Jangan dipikirkan, Dik".
"Tapi mohon maaf kalau boleh tahu Bapak ini siapa. Biar kami mengenal Bapak dan lain kali tidak membuat kesalahan lagi. Bahkan dalam kegiatan kami di masa depan, kami bisa minta dukungan Bapak".
Santun juga rupanya pemuda-pemuda ini. Hanya saja mereka belum mengenal saya.
"Saya bukan tukang es campur. Saya tukang bubur ayam keliling. Bapak-bapak dan Ibu pejabat itu langganan saya, makanya mereka kenal baik dengan saya!"
"Ooooooooo, gitu ya!!!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H