Ipung didaulat menjadi sekretaris Panitia Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional (HARDIKBANGNAS).
" Ipung, kamu buat surat edaran untuk warga. Jangan salah menulis nama dan gelar orang. Itu penting", kata Pak Aming, Ketua Panitia.
Ipung bergerak cepat, waktu sudah mepet sekali. Acara dimulai tanggal 10 Mei.
_______
Panitia Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional (HARDIKBANGNAS)
RT 02 RW 06 Kelurahan Hulu Udik, Kecamatan Hulu Hilir
Kepada Yth.................
Dengan hormat,
Kami beritahukan kepada seluruh warga masyarakat RT02 RW 06, bahwa acara peringatan HARDIKBANGNAS tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini kita akan menggelar acara Pembacaan Kisah La Galigo dan Kisah Mahabarata. Acara yang cukup unik ini, semata-mata supaya kita bisa menghargai budaya leluhur Nusantara.
Karena Buku Kisah itu sangat tebal, maka acara pembacaan diperkirakan akan memakan waktu tujuh hari rujuh malam. Kesiapan fisik dan mental sangat dibutuhkan dalam mengikuti acara tersebut. Diharapkan Bapak/ Ibu/Saudara/i membawa sendiri tikar dan makanan. Panitia tidak menyiapkan.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Sekretaris
(SSZP. Ipung Pamungkas, K.Kom)
Ketua
(SSZPH. Aming Samingan, S.Sos)
"Apa-apaan ini, Ipung! Gelar apa ini? Berderet di depan begitu. Dan lagi seingatku, kamu kan tidak punya gelar akademik", Pak Aming protes ketika melihat draf surat yang diketik Ipung.
"Di depan nama saya dan nama Pak Aming itu kan gelar pencapaian Rukun Islam. Saya belum berhaji, jadi sampai "P" saja, Puasa. Kalau Pak Aming kan sudah berhaji, makanya lengkap, SSZPH, Sahadat Sholat Zakat Puasa Haji. Dan saya punya gelar akademik lho, Pak. Saya sudah lulus Kursus Komputer, gelarnya K.Kom".
" Ooo, begitu ya. Ganti suratnya!!!!!!!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H