Sebagai bentuk kontribusi melindungan sumber daya air secara menyeluruh, AQUA Danone melakukan konservasi dan inisiatif yaitu :
- Menanam 91.775 tanaman yang berupa tanaman mahoni, suren, sengon, cendkih, durian, kakau, bambu, mindi, gayam, matoa, salam, bambu, akasia, nangka, turi, asem, sirsak, jambu mete di Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo dan Desa Mriyan, Kecamatan Musuk Boyolali
- Membangun 16 sumur resapan dan setiap karyawan AQUA wajib memiliki satu lubang biopori di rumahnya.
- Membangun desa konservasi yang terletak di Desa Kembangsari, Kecamatan Musuk, Boyolali
CSR Danone juga membina ibu-ibu di Rumah Sampah untuk mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat. Para blogger berkesempatan belajar membuat hiasan dari barang bekas. Kami juga berkunjung ke galeri barang daur ulang. Yang terjadi kemudian adalah para blogger riuh ramai memilih barang apa yang ingin dibelinya. Saya memborong 10 tas cantik ini untuk teman-teman kantor. Tas ini isinya dibuat dari potongan kemasan plastik lho. Hebat idenya, salut.
Singgah di Rumah Tempe ini membuat saya terkenang-kenang hingga sekarang bagaimana gurihnya tempe yang diolah lebih higienis. Program Rumah Tempe merupakan inisiatif sosial Grup Danone yang bekerjasama dengan Forum Tempe Indonesia di Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Klaten. Forum Tempe membantu ibu-ibu PKK Geneng memproduksi tempe yang higienis dan membuat sistem manajemen. Hingga saat ini capaian program telah memproduksi 900kg kedelai menjadi tempe dan menghasilkan 5.259 pack tempe dan dalam 6 bulan terakhir meraih omset Rp. 13.176.500.
Makan siang kami sangat nikmat terasa. Pecel dengan lauk telur ceplok dan lele tersaji di Warung Kandha Takon. Sebuah warung kecil dari kayu yang asri. Minum yang tersaji selain AQUA ada teh kelor dan teh telang, terbuat dari tanaman yang ada di sekitar daerah ini. Sementara teman-teman blogger lain melakukan River Tubing di Sungai Pusur, saya yang kebetulan tengah berhalangan memilih menikmati teh telang di Warung Kandha Takon.
Kandha Takon adalah bahasa Jawa yang artinya bicara dan bertanya. Warung ini adalah simbol bahwa sebagai makhluk sosial jangan hanya memandang layar ponsel dan berkomunikasi lewat chatting. Ayolah, kalau bertemu saling kandha dan takon, alias ngobrol.
River Tubing di Sungai Pusur lebih dari sekedar rekreasi. River Tubing ini mendorong masyarakat turut menjada kebersihan dan kelestarian sungai dari pencemaran sampah. AQUA Danone bekerjasama dengan warga masyarakat di sepanjang Sungai Pusur untuk mengelola River Tubing ini. Sambil tubing, peserta bisa sambil memungut sampah yang terlihat di sekitar sungai.
Tujuan dari Danone Blogger Academy ini adalah agar para peserta nantinya lulus sebagai blogger kesehatan yang mampu menyampaikan berita dengan benar, eksplorasi ide yang kritis dan dikuatkan oleh narasumber. Kunjungan kami ke Yogyakarta dan Klaten ini untuk melihat hal-hal terkait kesehatan di sekitar kita dan mengangkatnya dalam sebuah tulisan di blog dan Kompasiana.
Dalam 2 malam di Hotel Quin Colombo Klaten dan Hotel Swiss Bell Solo, para peserta memaparkan outline tugas akhir. Dalam presentasi outline ini untuk bertujuan mendapatkan koreksi ataupun masukan dari Kang Pepih Nugraha (Kompasiana) dan para peserta lainnnya. Rasanya seperti presentasi skripsi saja.