Saya cukup lama menjadi pengangguran seusai lulus kuliah. Sudah beberapa kali gagal dalam wawancara kerja. Padahal kalau dilihat dari latar belakang akademis, bisa dibilang bisa bersaing. Menyandang gelar sarjana Perguruan Tinggi Negeri ternama, dengan IPK sangat memuaskan, ternyata tidak jaminan mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
Kalah karena keunggulan akademis bisa saya terima. Tapi kalah dengan kandidat lain yang hanya mengandalkan penampilan, aduh, rasa-rasanya sulit diterima. Kok bisa penampilan menjadi penting ?
Seiring bergulirnya kegagalan demi kegagalan, saya terpaksa mengakui bahwa penampilan menjadi bagian penting dalam dunia kerja dan sosial. Â Anda bisa saja pintar, tapi kalau penampilan tidak menunjang, bahkan tidak ada kesempatan untuk membuktikan kepintaran anda.
Awalnya ada semacam pergolakan dalam diri sendiri. Penampilan yang seolah menjadi kontra dengan jati diri saya. Sampai detik ini, kedewasaan saya dalam menjaga penampilan berkembang. Kedewasaan ini berbeda satu dengan yang lain. Sama seperti pemahaman seseorang menyikapi sesuatu.
Mengubah Mindset.
Hal pertama yang saya tanamkan dalam diri adalah mengubah mind set arti penampilan. Â Penampilan yang baik tak berarti harus bermodal mahal untuk make up, fashion dan perlengkapan lainnya. Penampilan yang baik tak harus mengacu pada satu ras atau negara, misalnya cantik tak harus putih sepwrti orang China, atau harus tinggi seperti orang Eropa. Mindset yang salah kaprah ini membebani jiwa kita. Â Akibatnya, kita tidak bisa berjalan tegak penuh percaya diri.
Menjadi diri sendiri.
Berulang kali saya mencoba bermake up tebal seperti yang disarankan di majalah-majalah kecantikan. Setelah memandang ke cermi , saya seperti melihat diri saya 10 tahun lebih tua. Oh tidak, ini bukan karakter saya. Saya merasa dalam kondisi paling cantik saat wajah hanya menggunakan baby powder dan seulas lipstik tipis warna pink. Sudah, itu saja.
Menjaga kebersihan dan kerapihan.
Lalu bagaimana bisa "grooming" kalau hanya mengandalkan make up tipis? Bisa dong. Â Karena penampilan itu tidak tergantung pada kemewahan. Seseorang akan enak dilihat kalau dia rapi. Coba tanya diri sendiri, bangun tidur memilih pegang sisir atau pegang ponsel? Menyisir rambut mengawali pagi membuat kita lebih rapi, dan percaya diri. Minimal percaya diri untuk melangkah ke teras rumah untuk melakukan olahraga ringan.
Cobalah dengan hal mudah seperti mandi komplit 2x sehari (dengan keramas dan sikat gigi), rapikan rambut dan rapikan pakaian. Pilih yang sesuai karakter anda. Tak perlu tersiksa dengan ketidaknyamanan make up tebal dan highheel yang justru membuat rasa percaya diri hilang.
Dan kenapa harus bersih? Karena kebersihan berhubungan dengan aroma tubuh. Adanya kotoran mengundang hadirnya bakteri dan kuman penyebab bau. Karenanya, kesegaran aroma tubuh kuncinya terletak pada kebersihan badan, bukan pada mahalnya parfum.
Pakaian yang bersih rapi dan segar.
Sekali lagi perlu ditanamkan mindset, penampilan yang baik bukan pada pakaian yang mahal. Pilihlah baju terbaik yang telah dicuci bersih, lalu menyetrika dengan menyemprotkan Kispray terlebih dahulu. Pakaian akan wangi dan licin rapi. Tidak perlu parfum lagi. Murah dan mudah kan?
Kelebihan Kispray adalah mengandung anti kuman sehingga mencegah perkembangan bakteri penyebab bau pakaian. Inilah yang membuat pakaian segar sepanjang hari. Info lebih lanjut intip di facebook (http://www.facebook.com/KisprayID) dan twitter (http://www.twitter.com/Kispray_ID)
Rasa percaya diri saya tumbuh oleh 3 hal utama. Pertama pengetahuan, kedua menjadi diri sendiri, dan ketiga menjaga penampilan sebaik mungkin.
Percaya diri pun akan tumbuh kalau penampilan kita membaik. Sepanjang lebar apapun saya menjelaskan dalam tulisan ini, tidak akan bisa dipercaya kalau anda tidak mencoba melakukannya.
Percaya diri ini berkorelasi dengan rejeki. Hal-hal yang mengambat biasanya adalah rasa gugup kita saat tidak percaya diri dengan penampilan. Akibatnya, kepandaian yang kita miliki tidak bisa keluar saat dibutuhkan. Jadinya peluang rejeki terbang karena ketidak percayaan.
Setelah saya memperbaiki penampilan, sikap saya lebih santai menghadapi calon klien atau rekan kerja. Saya mantap bersikap, mantap menyampaikan isi kepala. Rejeki pun mengalir seiring meningkatnya percaya diri.
Masih merasa penampilan tidak penting? Pikir ulang. saya telah membuktikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H