Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat penting di peradapan ini. Salah satu produk utama dari padi adalah beras yang dikonsumsi menjadi nasi, dimana orang Indonesia sangat terikat dengan makanan pangan sat ini.
Bahkan ada yang berkata "kalau belum makan nasi itu namanya belum makan" padahal sudah memakan berbagai jenis makanan karbohidrat lainnya. Adapun hasil samping yang dihasilkan padi pada saat proses penggilingan padi menjadi beras yaitu dedak padi, biasanya digunakan sebagai pakan ternak.
Dilansir dari The Independent, penelitian di Amerika Serikat menunjukkan jika dedak memiliki kandungan gizi yang tinggi. Peneliti dari Universitas Colorado juga menyebutkan bahwa dedak padi memiliki kandungan vitamin B yang tinggi seperti tiamin, niasin dan B6.
Berdasarkan kekayaan kandungan yang masih terdapat pada dedak padi, ini dapat dimanfaatkan menjadi produk lainnya yang berprospek tinggi. Berdasarkan penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, dedak padi dapat di olah menyadi minyak melalui tahap proses stabilisasi dan pemurnian.
Minyak dedak memiliki kandungan vitamin, antioksidan dan nutrisi, bukan hanya itu minyak dedak padi juga dapat menurunkan kandungan kolesterol di dalam tubuh manusia. Minyak dedak padi memiliki nilai titik asap yang cukup tinggi yaitu 254 C (lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa, minyak sawit dan minyak jagung).
Minyak dedak ini belum begitu familiar di kalangan masyarakat, namun pemanfaatan dedak padi cukup prospek karena penambahan olahan padi dapat meningkatkan nilai tambah produk dan manfaat dari minyak dedak padi ini cukup beragam.
Menurut Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, minyak dedak padi ini dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng yang bermutu tinggi, sebagai food  supplement dan minuman antioksidan.
Untuk proses pembuatan minyak dedak padi dengan proses ekstraksi dibedakan menjadi 3 tahap yaitu: tahap persiapan bahan baku, tahap ekstraksi, tahap distilasi dan tahap analisa produk.
Dedak diperam kurang lebih selama dua bulan yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan asam lemak bebas. Berdasarkan penelitian Suryati, dkk (2015), beberapa langkah proses ekstraksi minyak dedak padi sebagai berikut:
- Diayak dedak yang sudah diperam dengan ayakan 100 mesh,
- Dimasukkan dedak kedalam labu leher tiga, ditambahkan n-hexane, dipanaskan sampai suhu 600C,
- Disaring hasil ekstraksi (Pemisahan N-hexane dari hasil Ekstraksi), dan
- Didistilasi hasil ekstraksi dan analisa minyak dedak yang didapat.
Keunggulan dari minyak dedak padi ini adalah bahan baku minyak dedak padi melimpah di Indonesia, berdasarkan badan litbang pertanian Indonesia, minyak dedak padi memiliki kandungan minyak 14%-19%, Kandungan antioksidan yang tinggi (tocorefol, tocotrienol dan oryzanol).
Ampas dedak yang diekstraksi juga dapat digunakan lagi menjadi pakan ternak yang masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Jadi bukan hanya sebagai pakan ternak, dedak padi juga dapat dikonsumsi melalui pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan minyak dedak padi yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H