Mohon tunggu...
Arafid Lawida
Arafid Lawida Mohon Tunggu... -

"Aku takut dan begitu takut bahkan sangat takut untuk kehilangan ketakutanku..."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Uangku yang Saya Simpan di Bank-mu"

22 Juni 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah cair saya pun bergegas ke pulang ingin kembali ke kantor, hanya beberapa menit mengendarai motor Saya melihat Kantor Bank BCA berdiri mengah di jalan Jenderal Suduriman Balikpapan. Tidak tau kenapa Saya tiba-tiba saja ingin singgah dan mengirimkan uang ke ibu dengan menggunakan Bank BCA. Benar Saja, baru sampai di depan pintu saya sudah hampiri seorang security perempuan tomboy agak bongsor dengan senyumnya yang begitu maksimal, tidak dibuat-buat dan apa adanya. Dengan wajah sumringah sang security cewek itu menyambut dan langsung menyapa Saya "Selamat Siang Bapak, Bapak ingin melakukan transaksi apa nanti saya akan bantu Bapak"

"Terima kasih ibu, Saya mau mengirim uang ke Bank lain, apa memungkinkan? jawabku sambil membalas senyuman security itu.

"Oh bisa Pak, mari saya bantu" sambil menuntun saya mengambil slip pengiriman, memandu mengisi dan mengantarkan ke teller yang memang saat itu tidak terjadi antrian. "silahkan Bapak".

Tidak sampai 5 menit,  transaksi pengiriman uang ke ibu sudah selesai. Sebelum meninggalkan teller saya pun kembali melontarkan pertanyaa "Mbak, kira-kira jam berapa uangnya masuk ke rekening ibu saya yah..?.

"Silahkan Bapak check nanti karena ini pengiriman antar bank jadi mungkin akan membutuhkan sedikit waktu" jawabnya sambil tersenyum.

(Sumber : Tribun News Makassar)

Hati saya lega, uang sudah saya kirimkan ke Ibu tinggal nanti saya telpon adik saya untuk mengecek kiriman tersebut apakah sudah sampai atau belum. Setelah beberapa jam, saya menelpon adik saya, untuk mengecek kiriman uang tersebut apakah sudah masuk ke rekening ibu atau belum. Hanya berselang beberap menit kemudian, adik saya menghubungiku kembali dan menginformasikan bahwa uang saya kirim telah sampai. Saya menjadi gembira, senang. Praktis, besoknya Saya langsung ke BCA membuka rekening baru di Bank BCA. Saya berfikir pelayanan dan pengalaman kemudahan transaksi di BCA telah meneguhkan saya untuk menjadikan BCA sebagai bank pilihan.  Pada hal waktu itu saya belum menjadi nasabah sudah di layani begitu baiknya apalagi kalau sudah menjadi nasabah.  Setelah beberapa tahun menjadi Nasabah BCA kemudahan transaksi semakin banyak dan koneksi online ke beberapa bank pun semakin memudahkan para nasabah untuk melakukan transfer antar bank, berbelanja dengan debet BCA, dan pengambilan uang via ATM yang melimpah ruah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun