Siang hari, tanggal 19 Oktober 2023 lalu, saya dan 3 rekan saya mengunjungi salah satu gereja ortodoks yang ada di Surabaya. Namanya adalah Gereja Orthodox Koptik Santa Maria dan Santo Markus Rasulnya. Letak gereja ini di perumahan yang berada di belakang kampus Universitas Bela Negara (UPN). Ajaran di gereja ini berkiblat pada gereja ortodoks koptik yang berada di Mesir. Setelah kami memencet bel, terbukalah pintu dan kami disambut dengan Abuna Petros Ramzy sebagai imam di gereja tersebut dan seorang jemaatnya yang bernama Bapak Agus. Mereka sangat ramah dan santun menerima kedatangan kami.
 Abuna Petros menggunakan pakaian serba hitam dengan kalung salib. Penampilan beliau sangat berwibawa dengan wajah asli Timur Tengah dan jenggotnya. Beliau menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi kami dan Pak Agus membantu memperjelas penjelasan Abuna. Ketika pertemuan selanjutnya (kami diundang) dalam peresmian perpustakaan gereja tanggal 12 November 2023, kami menemui uskup umum gereja koptik se-Asia Tenggara. Beliau adalah Sayidna Anba Rewis yang juga berasal dari Mesir. Kami mulai menaruh tanda tanya melihat Abuna dan Sayidna yang sama-sama berjenggot. Apa alasan pendeta dan uskup memeliharanya?
Pertanyaan tersebut terjawab setelah kami berdiskusi dengan Abuna dan Sayidna serta jemaat gereja. Kami lanjutkan pula via whatsapp messenger. Menurut keterangan yang kami dapatkan, alasan tersebut memiliki landasan dari alkitab pada Hakim-hakim 13:5 yaitu "sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin". Ayat ini dan beberapa ayat sebelumnya serta setelahnya menjelaskan tentang Simson.
Simson merupakan seorang Nabi yang dipilih Allah menjadi nazir Allah[1] sejak dalam kandungan ibunya yang diklaim mandul. Di Islam, kita juga mengenalnya dengan Nabi Syamsyun/Syam'un/Samson ibn Manuh (dalam Kristen Manoakh) Al-Ghazi (orang Gaza, Palestina). Beliau merupakan Nabi yang memiliki mukjizat kekuatan amat dahsyat. Musuh-musuhnya tak mampu mengalahkan. Pernah beliau tertangkap dan diikat oleh musuhnya di antara kedua tiang besar. Nabi Syam'un/Simson menggerakkan kedua tangannya dan robohlah tiang tersebut dan menimpa musuhnya hingga mati. Beliau terkenal kebal senjata tajam pula.Â
Â
Dalam perspektif Kristen, singkatnya Simson melanggar aturan nazir karena dia terperdaya dengan tipu daya wanita (dalam alkitab tertulis 2 peristiwa yang hampir sama). Kemudian beliau bertaubat dalam kesengsaraannya disiksa musuh-musuhnya. Allah memberikan kekuatan hingga rubuhlah 2 tiang tempat Simson diikat dan matilah orang-orang di bangunan itu. Jumlahnya melebihi jumlah orang yang telah Simson bunuh ketika beliau hidup. Simson mati dikuburkan di antara Zora dan Esytaol di dalam kubur Manoakh (ayahnya). Dia menjadi hakim atas orang Israel 20 tahun lamanya[2].
Â
Pada cerita kedua tipu daya wanita, diceritakan bahwa Simson jatuh cinta kepada Delilah[3], yang kemudian diperistrinya (perspektif Islam). Suatu hari Delilah terbujuk oleh musuh untuk ikut dalam rencana memusnahkan Simson dengan imbalan yang besar. Delilah mencoba mengikatnya dengan tampar yang kuat ketika Simson tidur. Namun tetap saja bisa terputus tampar itu. Diganti pula dengan rantai besi. Tetap saja rantai tersebut bisa terbuka. "Untuk apa kau melakukan ini" tanya Simson. Delilah merespon "Aku hanya ingin tahu kekuatanmu. Tak ada yang bisa menandingimu di dunia ini. Tapi apakah ada yang bisa menandingimu dan mengalahkanmu?". Simson menjawab "Rambut di kepalaku".Â
Â
Ketika Simson tertidur kembali, Delilah mencabut beberapa helai rambut suaminya dan mengikatkannya di kaki dan tangannya. Maka ketika Simson terlihat tak bisa bergerak, istrinya memanggil para musuh untuk menangkapnya. Para musuh menyiksa, merusak mata, telinga, memotong hidungnya. Raja pun puas melihat Simson tak berdaya. Simson berdoa untuk diselamatkan dari siksa tersebut. Allah mengabulkannya dan kembalilah seluruh kekuatan serta tubuhnya. Dirusakkanlah bangunan Kerajaan dan semuanya pun mati tak terkecuali istrinya[4]. Nabi Syam'un/Simson bernazar beribadah selama seribu bulan[5]. Pada prespektif Islam, cerita Syam'un yang pagi berjihad dan malam beribadah kepada Allah ini disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya dan menjadi asbabun nuzul Q.S Al-Qadar[6].
Â