Mohon tunggu...
Akhmad Murjani
Akhmad Murjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba menuangkan dalam tulisan kecil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Tuntutan Kemampuan Multitalent pada Anak di Era Modern

25 Desember 2023   23:13 Diperbarui: 25 Desember 2023   23:59 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hy Sobat, sering kali orang tua menuntut anaknya supaya menjadi anak yang multitalent, hah multitalent? Pasti kalian sudah tau atau bahkan bertanya-tanya tentang multitalent itu apa?  multitalenta artinya memiliki banyak bakat. Dalam pengertian yang lebih luas, multitalenta dianggap sebagai kemampuan seseorang untuk menguasai lebih dari satu bidang atau bakat tertentu. Orang yang multitalenta bisa mengerjakan banyak hal karena bakatnya dalam berbagai bidang.Tapi justru karena tuntutan ini banyak anak yang stres bahkan sampai bunuh diri karena itu. Loh kok bisa? Iya sobat sangat memungkinkan itu terjadi karena sebagian orang tua hanya menuntut dan menuntut supaya anaknya menjadi multitalent padahal seharusnya orang tua tau apa minat dan bakat anaknya serta orangtuanya mendukung dan memfasilitasi anaknya.Mom dad di manapun kalian berada, setiap anak memiliki bakat dan kemampuan istimewanya masing masing, walaupun itu anak kembar apalagi sama anak tetangga, jadi sangat tidak pantas mom semua membandingkan anak anaknya.
Ingat mom jangan pernah bilang anak kita bodoh hanya karena nilai matematikanya 20, tapi ketika anak itu pintar lari dan bicara mom bunuh karakternya dengan kata "gak bisa diem banget sih, pecicilan banget sih". Kalau mom yang cerdas pasti mendukung dan memfasilitasi anaknya dengan melatih anak tersebut supaya bisa menjadi atlit hebat bahkan bisa Sampai mendunia.
Ingat mom sekali lagi, mom semua gak bisa memaksa monyet supaya bisa berenang, atau bahkan ikan yang di paksa manjat pohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun