Mohon tunggu...
Murni Marlina Simarmata
Murni Marlina Simarmata Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Aro Gapopin

Menulis untuk mengasah disiplin berpikir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Habibie, Teknolog atau Teknokrat?

21 September 2019   04:22 Diperbarui: 21 September 2019   05:13 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi Habibie tak pernah mundur sedikitpun terutama karena dia selalu mendapat dukungan dari Presiden. Habibie tak pernah lelah untuk mengumandangkan bahwa penguasaan teknologi merupakan jalan satu-satunya untuk bisa menggapai kemajuan pesat dan memenangi persaingan global. 

Mungkin belum ada tokoh di Indonesia yang mampu mengimbangi keteguhan, keuletan dan keseriusahan Habibie untuk membangun kesadaran bangsanya akan pentingnya teknologi. Dia selalu mengedepankan pengusasan teknologi setiap kali berbicara tentang pembangunan.

Kemajuan eksponensial Cina yang digapai melalui penguasaan teknologi kemudian menyadarkan kita bahwa Habibie benar. 

Demikian juga dengan keunggulan produk-produk Jepang di pasar dan contoh paling dekat adalah kemampuan Brazil (juga negara agraris) menjadi salah satu pemain penting dalam industri pesawat. Sayang bahwa semua pembuktian ini tidak terjadi di Indonesia. 

Tapi sekarang kita memperoleh pelajaran penting: pengembangan teknologi sebagai jalan menuju kemajuan pesat sebagaimana diajarkan Habibie selama puluhan tahun membutuhkan kesabaran, ketekunan,  dan kegigihan untuk mewujudkannya.

Kemajuan Cina tidak dicapai dalam waktu semalam. Mereka melalui proses trial and error yang panjang dalam mempelajari, mengadopsi dan menciptakan teknologi terbaru. 

Produk-produk Jepang terutama dalam industri otomotif juga awalnya ditertawakan sebagai besi rombeng, tapi mereka tak kecil hati. Terus melangkah dengan ketekunan dan disiplin tinggi, maka tak seorangpun sekarang berani mentertawai Mazda, Honda, Mitsubishi dan berbagai merek Jepang lainnya. 

Brasil juga tidak serta merta diperhitungkan dalam industri pesawat begitu mampu memproduksi Embraer. Mereka telah merintisnya sejak tahun 1970 dan berkali-kali dipandang sebelah mata bahkan dianggap naif sebagai negara agraris yang menekuni industri pesawat terbang.

Mengenang kembali bagaimana Habibie melalui pembawaannya yang bersahaja tanpa kenal lelah membangun kesadaran kita tentang pentingnya teknologi (jauh sebelum kita melihat contoh-contoh nyata sekarang), lebih tepat rasanya menggunakan istilah teknolog daripada teknokrat. 

Teknolog yang dimaksud di sini adalah orang yang menguasai teknologi dan memiliki dedikasi terhadap pengembangan serta penerapan teknologi dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi untuk mencapai kemajuan bersama.

Tentu tak bisa dipungkiri bahwa Habibie juga memiliki jasa besar sebagai teknokrat dalam arti orang yang memiliki keahlian teknis dan menggunakan keahlian itu dalam pemerintahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun