Sedang menunggu dekat kamar jenazah ketika seorang anak datang ke arahku sambil tersenyum. Baunya wangi melati. Hanya mendekati saja, tidak ada pembicaraan di antara kami.Â
Kupikir sama denganku menunggu sesuatu dari ruang yang sama denganku.Â
Aku menunggu di sini karena orang tua siswaku, belum datang.Â
Aku berniat -- ketemu di sini saja sekalian menyampaikan turut berdukacita.Â
Sejenak kemudian, datanglah orang tua siswaku. Aku menyambutnya sambil memeluk -- menguatkan jiwa raganya.Â
Setelah tenang, aku permisi karena masih harus ke bangsal lain -- tempat tetanggaku dirawat.
Aku mendapat amanah untuk segera menyampaikan dana bantuan untuk biaya operasi.Â
Di pintu itu, anak yang tadi sudah di sana.Â
"Bisa minta tolong, sampaikan amplop ini ke ibu itu.. "
Lha, kok yang ditunjuk tetanggaku. Ada hubungan apa bocah ini dengan tetanggaku?Â
Salahku di sini. Bukan bertanya siapa kamu -- malah menoleh ke tempat tetanggaku rebahan. Sekarang dia menghilang entah ke mana...Â